HALOPOS.ID|PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan lahan tanam untuk panen padi di Sumatra Selatan (Sumsel) merupakan area terluas keempat secara nasional dengan hasil produksi Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 7 ton setiap waktu panen tiba.
“Luas area tanam dan panen padi di Sumsel meningkat jika dibandingkan tahun 2023,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono, Kamis (24/10/2024).
Tercatat area panen padi di Sumsel pada 2024 seluas 521,25 ribu hektar dari luas lahan tahun 2023 seluas 504,14 hektar. Perbandingan hasil panen padi, tahun lalu dan tahun ini peningkatan produksi sebesar 3,30 persen atau luasan lahan panen bertambah sekitar 17an hektar.
“Peningkatan luas panen padi di Sumsel didukung tiga program Kementerian Pertanian, optimalisasi lahan, pompanisasi dan implementasi padi gogo,” kata dia.
Program Kementrian Pertanian mewujudkan perluasan panen padi di Sumsel disokong komitmen pemerintah menyalurkan bantuan fasilitas ke daerah meliputi distribusi benih padi, pupuk, dan pestisida melalui anggaran negara.
“Program berjalan sejak 2021 sampai 2024, program ini memicu margin produktivitas yang semula 4-5 ton menjadi 6-7 ton,” jelasnya.
Kenaikan produksi hasil GKG terjadi di tiga wilayah kabupaten Sumsel sebagai penyumbang terbesar produksi padi menjadi beras di Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin dan Ogan Komering Ulu Timur (OKUT).
“Hasil gabah kering pada September tahun ini mencapai 9,79ribu ton yang naik 5,62 ribu ton dari tahun 2023,” kata Kepala BPS Sumsel M. Wahyu Yulianto. (MRS)