PALEMBANG – Satuan tugas udara penanganan Karthula Sumsel telah menyiapkan satu unit pesawat Cassa C212 untuk melaksanakan program Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan melakukan penyemaian garam.
Komandan Pangkalan TNI AU Kolonel Pnb Hernawan Widhianto, mengatakan selain pesawat yang didatangkan dari Lanud Abdul Rachman Saleh, pihaknya juga telah menyiapkan 11 orang crew yang pengalaman dalam TMC dan mengoperasikan pesawat intai.
“Kita sudah sangat siap mencegah Karhulta ditandain dengan mendatangkan satu pesawat dan kru yang prosfesional dan dibantu BPBD BMKG pihak swasta,” katanya, Kamis (10/6/2021).
Program TMC akan dilakukan selama 15 hari ke depan dengan dimulai pada Kamis (10/6/2021).Selanjutnya apabila kondisinya Sumsel masih membutuhkan TMC maka Satgas akan mendatangkan lagi pesawat dengan jenis berbeda.
“Ada tiga kategori wilayah yang akan diutamakan untuk TMC yakni daerah memiliki potensi awan menjadi hujan, hotspot, dan lahan gambut,” katanya.
Selain itu, pada program TMC akan dilakukan penyemaian 10 ton Nacl atau garam di udara dengan ketinggian 10.000 fit.
Kordinator Bidang Pelayanan Teknologi BBTMC, Sutrisno, mengatakan alasan dilakukan TMC pada awal Juni karena berdasarkan histori BMKG kondisi awan saat ini cukup baik dibandingkan pada Juli nanti yang terjadi kering dan potensi hujan kurang karena awan tidak banyak.
“Saya kira trendnya Juli lebih kering. Makanya dilakukan sekarang mumpung kondisi awannya cukup baik,” katanya.
Dirinya menjelaskan penyemaian garam akan dilakukan satu hari sekali tergantung potensi awan menjadi hujan hingga dapat mencegah munculnya hotspot baru.
