Program CKG Dimulai, Warga Kota Yogya Apresiasi

Pemeriksaan telinga oleh tenaga kesehatan. (Foto : Dinkes Kota Yogya)
Pemeriksaan telinga oleh tenaga kesehatan. (Foto : Dinkes Kota Yogya)

HALOPOS.ID|YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai bagian dari program nasional yang digagas pemerintah pusat. Acara peresmian berlangsung di Gedung Serbaguna Kelurahan Wirogunan, Selasa (11/2/2025). Program ini memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat sesuai dengan siklus hidupnya, mulai dari bayi, remaja, dewasa hingga lanjut usia.

Program CKG ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang selama ini mengalami keterbatasan akses akibat kondisi sosial atau ekonomi. Dengan adanya layanan kesehatan gratis, masyarakat dapat memperoleh pemeriksaan kesehatan secara mudah dan tanpa biaya.

“Harapannya tentunya masyarakat bisa terlayani dengan baik, masyarakat bisa terjaga kesehatannya, masyarakat sudah tidak pusing lagi untuk kemudian memikirkan biaya untuk pelayanan kesehatan. Singkatnya masyarakat betul-betul bisa dalam mengangkat derajat kesehatan yang semestinya bisa terpenuhi. karena menjadi haknya mereka,” ujar Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto.

Sebagai bagian dari program nasional, CKG mulai dijalankan sejak 10 Februari 2025, dan diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Pemerintah Kota Yogyakarta sendiri telah menyiapkan 18 puskesmas untuk mendukung pelaksanaan program ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

Sugeng juga menegaskan pentingnya pendekatan promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan. Menurutnya, program ini tidak hanya berfokus pada pengobatan tetapi juga pada pencegahan penyakit melalui pemeriksaan dini dan edukasi kesehatan.

“Dengan memberikan kesempatan Cek Kesehatan Gratis bagi masyarakat ini yang mungkin karena situasi kondisinya tidak bisa mengakses kesehatan, dengan adanya program ini secara gratis dilayani,” tambahnya.

Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup sehat dan semakin sadar akan pentingnya kesehatan agar program ini memberikan manfaat maksimal. Selain itu, seluruh fasilitas kesehatan di Kota Yogyakarta diinstruksikan untuk selalu siap dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan program ini, setiap puskesmas ditargetkan melayani minimal 30 pasien yang telah berulang tahun sejak Januari 2025. Pemeriksaan kesehatan yang diberikan pun disesuaikan dengan kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia.

“Program ini dirancang untuk mendeteksi dini faktor risiko penyakit pada masyarakat. Jika dalam pemeriksaan awal ditemukan indikasi adanya penyakit, pasien akan mendapatkan pemeriksaan lanjutan atau dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi,” ujar Emma.

Ia menjelaskan bahwa program ini menerapkan konsep skrining kesehatan untuk mendeteksi faktor risiko penyakit sejak dini. Dengan adanya deteksi awal, diharapkan masyarakat yang memiliki potensi penyakit dapat segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Pemeriksaan usia dewasa mencakup pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan faktor risiko penyakit tidak menular lainnya seperti skrining telinga, mata, gigi, jantung serta pemeriksaan laboratorium. Sementara untuk lansia deteksi dini penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, serta pemeriksaan fungsi jantung dan organ tubuh lainnya. Lebih lanjut, untuk perempuan usia lebih dari 30 tahun dilakukan skrining kanker payudara dan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat yang dilakukan untuk mendeteksi kanker leher rahim.

Untuk anak usia sekolah 7-17 tahun, layanan cek kesehatan gratis baru akan dimulai pada tahun ajaran baru, Juli 2025. Petugas kesehatan dari puskesmas dan kader kesehatan akan mendatangi sekolah-sekolah guna melakukan pemeriksaan langsung terhadap siswa.

“Bagian sekolah akan dilaksanakan di sekolah masing-masing pada saat tahun ajaran baru dimulai pada bulan Juli mendatang,” ujar Emma.

Ia membeberkan masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan gratis ini dapat melakukan registrasi melalui aplikasi SATUSEHAT atau bisa daftar lewat WhatsApp KemenkesRI ke nomor 081110500567 ketik Halo atau Hai pilih cek kesehatan gratis. Namun, bagi yang tidak bisa mengakses keduanya, masih bisa mendapatkan layanan ini dengan datang langsung ke puskesmas terdekat pada hari ulang tahunnya dengan membawa KTP atau kartu identitas lainnya.

“Layanan ini dapat diakses oleh masyarakat H+30 setelah tanggal ulang tahunnya, namun untuk masyarakat yang berulang tahun di bulan Januari, Februari, Maret ini masih dapat mengikuti program ini hingga tanggal 30 April,” tambahnya.

Seorang warga Dipowinatan, Sri Widya Astuti, merasakan manfaat besar dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang baru saja diluncurkan. Perempuan yang berulang tahun pada 1 Januari ini awalnya merasa takut untuk memeriksakan kesehatannya. Namun, dengan adanya layanan gratis ini, ia akhirnya memberanikan diri untuk menjalani pemeriksaan.

“Adanya CKG ini sangat bermanfaat sekali, karena tadinya saya takut untuk cek kesehatan. Tapi setelah diperiksa, saya jadi tahu kondisi saya, seperti gula darah, tensi, gigi, dan mata,” ungkap Sri Widya.

Menurutnya, pemeriksaan kesehatan sejak dini jauh lebih baik daripada menunda hingga kondisi semakin parah. Dengan mengetahui kondisi kesehatan lebih awal, seseorang bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat sebelum penyakit berkembang lebih serius.
“Daripada takut gak periksa, lebih baik periksa tahu lebih dini dan diobati,” tambahnya.

Selain itu, Sri Widya juga mengapresiasi kemudahan akses layanan ini. Bagi masyarakat yang mengalami kendala dalam menggunakan aplikasi SATUSEHAT, petugas kesehatan siap memberikan bimbingan agar mereka tetap bisa mengakses layanan CKG dengan mudah. “Kalau tidak bisa lewat aplikasi SATUSEHAT, diajari oleh petugas,” katanya dengan lega. (SN)