Prediksi Angka Inflasi Sumsel 2022 di 1-3 Persen

Ilustrasi
Ilustrasi

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Bank Indonesia wilayah Sumatra Selatan (BI Sumsel) mencatat angka realisasi inflasi (kenaikan harga barang) tahunan, lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional pada 2021. Angka inflasi Sumsel tercatat mencapai 1,98 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau year on year (yoy).

“Sedangkan angka nasional hanya 1,75 persen (yoy),” ujar Kepala Perwakilan BI Sumsel, Hari Widodo melalui kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel, Senin (20/12/2021).

Kendati inflasi Sumsel tahun ini melebihi angka nasional, namun persentase tersebut masih tergolong dalam kisaran yang rendah. Hal itu turut dipengaruhi kondisi ekonomi wilayah yang belum pulih akibat pandemik COVID-19.

“Untuk mengendalikan inflasi dibutuhkan strategi 4K atau ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif,” kata dia.

Selain menggerakkan strategi 4K, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel diminta mengantisipasi kesiapan peningkatan permintaan kebutuhan bahan pangan atau bahan pokok, khususnya selama momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

“Termasuk menjaga ketersediaan pasokan pangan dan suplai komoditas pangan yang ada di Sumsel dalam kondisi aman,” timpalnya.

BI Sumsel menilai, beberapa komoditas berpotensi meningkatkan angka inflasi pada 2022 nanti. Yakni komoditas pangan seperti cabai merah dan telur ayam ras. Sedangkan secar angka, perkiraan inflasi 2022 berada pada rentang 1-3 persen.

“Target peningkatan inflasi didorong pulihnya aktivitas masyarakat di tengah perluasan dan percepatan program vaksinasi, percepatan pembangunan infrastruktur, serta kenaikan harga komoditas global,” tandas dia. (**)

Laporan : Zamri

Editor     : Herwanto