Pinjaman Online Berkedok Koperasi Makin Marak

JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM Teteh Masduki menyebutkan banyak pinjaman online (Pinjol) berkedok koperasi di Indonesia.

Dirinya telah membahas hal tersebut bersama OJK, Kapolri, PPATK, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan.

“Memang banyak yang mengatasnamakan koperasi,” kata Teten Kantor Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatap Sunda (DPKLTS), Kota Bandung, Jumat (10/9/2021).

Oleh sebab itu perbankan Indonesia harus terus berinovasi untuk berikan kemudahan kepada masyarakat, sehingga tidak kalah dengan pinjol.

“Kenapa pinjol itu hadir karena mereka itu mudah, ada kemudahan akses. Sekarang orang, rentenir, rentenir itu dia mendatangi orang yang butuh duit. Misal di pasar, saya membuat penelitian kecil saya ketahuan teman-teman di pasar induk itu ada sekitar 500-an rentenir, nah kenapa? Datang barang itu jam 12 malam, si pedagang di pasar itu, kalau ada barang apapun kan ingin jualan, ketika modalnya habis rentenir itu nyamperin,” ungkapnya.

“Bank pasar bukanya jam 9 pagi, pedagang butuhnya malam, kan sesederhana itu,” tambahnya.

Teten juga ingin, kemudahan yang diberikan perbankan dapat membantu para pelaku UKM, petani hingga pedagang.

“Kan kalau rubah cara kerjanya, harus ada perubahan, catatan munculnya pinjol itu karena masyarakat itu ada 30 juta yang belum bankable tidak punya aset, tidak punya pembukuan dan lain jadi mereka mengakses ya ke rentenir,” jelasnya.

“Nah makanya sekarang bagaimana bisa mengakses pembiayaan, koperasi bisa jadi skema menyalurkan biaya murah ke masyarakat UMKM yang tidak punya aset,” tambahnya.

Teten berujar, sekarang juga muncul peer to peer landing yang tidak mensyaratkan kita harus punya aset, asalkan ada digital record cashflow kesehatan usahanya.

“Karena itu digitalisasi di usaha mikro itu harus, ini akan memudahkan akses pembiayaan. Sekarang untuk apa aset ditumpuk untuk jaminan ke bank tapi usahanya anjlok, tetap gak bisa bayar. Sekarang peer to peer kandang tidak peduli enggak punya aset tapi dia lihat rekam jejak digital dia sehat, dia kasih, artinya apa kita harus masuk digitalisasi,” paparnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak tertipu dengan bujuk rayu dari pihak pinjol. “Masyarakat jangan tertipu dengan pinjaman mudah dari pinjol itu, masyarakat bisa tanya dulu kalau itu koperasi, kami juga ada hotline untuk mengecek itu supaya masyarakat tidak tertipu,” kata Teten.

Editor: Suryadinata

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *