HALOPOS.ID\SIDOARJO – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo serius memastikan produk pangan segar yang beredar di masyarakat benar-benar aman dikonsumsi. Mulai dari buah, sayur, ikan, hingga daging diawasi ketat agar terbebas dari bahan berbahaya seperti residu pestisida, antibiotik, hingga formalin.
Sebagai langkah nyata, Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo menggelar kegiatan Pendampingan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang digelar di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (19/6). Kegiatan ini mengundang puluhan pedagang pasar tradisional, pedagang ikan, pemilik toko modern, serta seluruh kepala UPT pasar tradisional dari 18 kecamatan se-Sidoarjo.
Tak hanya melibatkan pelaku usaha, kegiatan ini juga menggandeng mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) untuk ikut berperan aktif dalam pengawasan dan edukasi keamanan pangan.
Bupati Sidoarjo H. Subandi yang membuka langsung acara ini menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab dalam menjamin keamanan pangan di setiap rantai distribusinya.
“Keamanan pangan bukan hanya soal higienitas, tapi juga soal mutu dan gizi. Pengawasan terhadap pangan segar sangat penting agar masyarakat terlindungi dari bahaya kesehatan akibat bahan berbahaya,” ujarnya.
Menurut Subandi, kegiatan seperti pendampingan PSAT ini sangat krusial untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian pelaku usaha, produsen, dan konsumen terhadap pentingnya pangan yang aman. Ia juga berharap semua pihak menjalankan peran sesuai kompetensinya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, Eni Rustianingsih, menyampaikan bahwa saat ini pasar domestik sudah dibanjiri produk impor. Hal itu membuat produk pangan lokal harus mampu bersaing, baik dari sisi kualitas maupun keamanan.
“Kami telah melakukan pendampingan PSAT sejak Januari sampai Juni. Tidak hanya sosialisasi, tapi juga pengambilan sampel langsung dari pasar untuk diuji,” katanya.
Eni menambahkan, peran generasi muda juga sangat penting dalam memastikan rantai pangan tetap aman dan sehat. “Pilih dan pilah pangan dengan bijak. Jangan sampai kita kalah oleh produk luar hanya karena abai terhadap mutu,” imbaunya.
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini bukan sekadar simbolik. Mereka akan terjun langsung ke lapangan bersama petugas untuk mengedukasi pedagang dan mengamati kondisi pangan di pasar.
Dengan langkah ini, Pemkab Sidoarjo menunjukkan komitmennya untuk membangun ekosistem pangan yang sehat, berkelanjutan, dan menjamin perlindungan bagi konsumen.(*)