HALOPOS.ID|YOGYAKARTA – Wali Kota Yogya, Hasto Wardoyo didampingi Wakil Wali Kota Yogya, Wawan Harmawan serta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya, Jumat (11/4/2025) menghadiri rapat koordinasi pengembangan infrastruktur dan objek wisata yang digelar Pemda DIY di Gedhong Pracimasana.
Dalam rapat tersebut Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan beberapa arahan terkait pembangunan dan infrastruktur di Kota Yogya, terutama pada kawasan sumbu filosofis.
“Ada perbedaan pengaturan pada buffer zone dan wider setting. Regulasi dari Pemkot Yogya mengizinkan ketinggian sampai 32 meter, sedangkan kami menginginkan maksimal 24 meter,” katanya.
Sementara terkait objek wisata, pihaknya meminta kepada Pemkot Yogya untuk mengembangkan Yogya bagian selatan. “Optimalkan potensi yang ada agar masyarakat bisa merasakan dampaknya,” imbaunya.
Menanggapi arahan dari Ngarsa Dalem, Wali Kota Yogya, Hasto Wardoyo mengaku siap melaksanakan arahan tersebut. “Kami tentunya akan menjalankan arahan dari Pak Gubernur agar tidak ada perbedaan-perbedaan lagi,” ungkapnya.
Sementara terkait pengembangan Yogya bagian selatan, Hasto mengungkapkan bahwa kawasan Yogya selatan memang menjadi fokus utama Pemkot Yogya.
“Kawasan Yogya selatan sebagai salah satu fokus pengembangan ekonomi Kota Yogya untuk mengurangi disparitas kawasan utara-selatan,” ujarmya.
Pemkot Yogya pun akan mengoptimalkan kawasan Kotagede, Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG), serta XT Square. Di Kotagede sendiri, lanjutnya, terdapat banyak potensi paket wisata yang menggabungkan daya tarik arsitektur cagar budaya.
“Sedangkan TBEG merupakan tempat wisata baru yang mengembangkan aktivitas seni budaya yang dilengkapi berbagai fasilitas,” ujarnya.
Pihaknya pun juga akan menggandeng berbagai pihak seperti hotel, restoran, dan toko oleh-oleh agar dapat mendukung pengembangan Yogya bagian selatan.
“Nantinya kami akan memperkuat aksesibilitas kawasan dengan shuttle Yogya selatan yang menghubungkan Gembira Loka Zoo, XT Square, dan TBEG,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Hasto juga memaparkan terkait penanganan sampah di Kota Yogya. Ia mengatakan bahwa 14 depo di Kota Yogya sudah di kosongkan.
“Dan 30 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sudah dilakukan penutupan. Tinggal satu yang masih dalam proses yakni di TPS Pamungkas,” ujarnya.
Sementara untuk jumlah transporter di Kota Yogya, lanjutnya, per 8 April 2025 mencapai 1130. 1130 transporter melayani 50225 kepala keluarga (KK).
“Jumlah ini terus bertambah, kemarin pada tanggal 25 Maret 2025 sebanyak 1087 transpoter. Sudah bertambah 43 transpoter,” ungkapnya.
Dengan jumlah tersebut, sampah di Kota Yogya sudah 100 persen ke depo melalui penggerobak sesuai jadwal layanan jenis sampah.
“Semua warga juga sudah terkomunikasikan bersama RT RW terkait pembuangan sampah yang terpilah lewat penggerobak ke depo,” katanya. (SN)