HALOPOS.ID|JEMBER – Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Perhubungan (Dishub) resmi meluncurkan program bus sekolah gratis untuk pelajar.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif “Cinta Pelajar: Cerdas Naik Transportasi Aman”, yang bertujuan menyediakan akses transportasi aman, nyaman, dan gratis bagi siswa di wilayah Jember Selatan.
Mulai Rabu pagi, 1 Oktober 2025 pukul 06.00 WIB, bus sekolah gratis mulai beroperasi melayani pelajar dari tingkat SMP hingga SMA/SMK yang tinggal atau bersekolah di sepanjang rute Karanganyar hingga Ambulu.
Program ini hadir sebagai solusi atas berbagai keluhan masyarakat terkait sulitnya akses transportasi pelajar, terutama di kawasan pinggiran.
“Kami menerima banyak aspirasi dari orang tua dan siswa mengenai keterbatasan transportasi ke sekolah. Maka kami hadirkan solusi ini agar pelajar dapat berangkat dan pulang sekolah dengan lebih aman dan tepat waktu,” kata Plt. Kepala Dinas Perhubungan Jember, Gatot Triyono, Rabu.
Rute bus sekolah gratis yang telah ditetapkan oleh Dishub Jember adalah sebagai berikut:
Balai Desa Karanganyar – Jl. Ahmad Dahlan – Jl. Candradimuka – Simpang 3 Glori – SMP 9 Muhammadiyah Watu Kebo – SMK Pancasila – SMA Bima – SMA 1 Ambulu – SMP 1 Ambulu – SMP 9 Muhammadiyah, kemudian kembali ke titik awal.
Setiap armada bus memiliki kapasitas 25 tempat duduk, dengan operasional dua kali sehari. “Pagi (antar ke sekolah) dan sore (jemput pulang), disesuaikan dengan jam belajar siswa,” jelas dia.
Peluncuran bus gratis untuk pelajar di Jember ini juga bertujuan untuk mengurangi angka keterlambatan siswa serta risiko kecelakaan akibat penggunaan kendaraan bermotor oleh pelajar yang belum cukup umur.
Dishub Jember memastikan bahwa seluruh armada yang digunakan layak jalan, dan pengemudi telah mengikuti pelatihan standar keselamatan transportasi.
Program ini merupakan respons nyata terhadap aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui berbagai saluran, seperti media sosial resmi Dishub Jember, platform pengaduan Wadul Gus’E, serta dukungan dari Gus Fawait, anggota DPRD yang aktif menyalurkan suara warga.
“Lewat laporan di Wadul Gus’E dan media sosial, kami temukan adanya kesenjangan besar dalam akses transportasi pelajar. Kami hadir untuk menutup celah itu,” tambah Gatot.
