Pemerintah Kota Yogyakarta Beri Perhatian Serius Terhadap Kesehatan Mental Remaja

Kajian Teras Dakwah diikuti oleh pemuda pemudi. (Foto : Pemko Yogya)
Kajian Teras Dakwah diikuti oleh pemuda pemudi. (Foto : Pemko Yogya)

HALOPOS.ID|YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta menegaskan komitmennya dalam memperhatikan kesehatan mental remaja sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi muda yang berdaya saing.

Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, saat mengisi kajian di Teras Dakwah, Rabu (5/3/2025). Menurutnya keseimbangan antara kesehatan jiwa dan raga, terutama bagi anak muda merupakan suatu hal yang sangat penting karena pemuda saat ini merupakan penentu masa depan bangsa.

“Saya sangat senang berada di Teras Dakwah, tempat berkumpulnya anak-anak muda yang berperan penting dalam membangun bangsa. Kita harus membangun jiwa dan raga secara seimbang. Karakter, mental, keimanan, dan ketakwaan harus menjadi prioritas,” ujar Hasto.

Menurutnya, kesehatan mental harus mendapat perhatian khusus mengingat banyaknya anak muda yang mengalami gangguan mental. Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Yogyakarta akan mendorong pembentukan Adult and Youth Mental Health & Wellness Center , yakni pusat kebugaran jiwa dan raga bagi remaja.

“Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mendukung inisiatif ini,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua sekaligus Pendiri Teras Dakwah Yogyakarta , Achid Subiyanto, menegaskan bahwa sejak berdiri pada tahun 2014 yang fokus pada pemuda melalui kajian keislaman dan gerakan sosial.

Ia mengungkapkan bahwa yayasan ini memiliki empat pilar utama yaitu, Baitullah – Berfokus pada kegiatan kemasjidan dan ibadah. Baitul Mal – Mengelola dana infaq dan sedekah untuk mendukung kegiatan sosial dan dakwah. Baitul Muamalah – Menggerakkan bisnis yang hasilnya digunakan untuk menopang kegiatan kajian dan acara komunitas dan Baitul Qur’an – Berorientasi pada kajian Al-Qur’an dan ilmu keislaman.

“Teras Dakwah secara konsisten mengadakan kajian yang hampir tidak pernah libur dan fokus pada anak muda. Berbagai kajian, seperti kajian sirah, sekolah hadis, kajian tematik, hingga kajian khusus untuk akhwat,” ungkap Achid.

Tidak hanya fokus pada dakwah, Teras Dakwah juga mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan. Terutama pada Bulan Ramadan ini, dalam kegiatan berbagi buka puasa, pihaknya memastikan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dengan memilah kardus, serta mengolah sampah organik menggunakan sistem biopori.

“Kajian pada Bulan Ramadan ini juga buka puasa bersama. Untuk yang kami sajikan, bukan dari kami tapi titipan dari teman-teman sehingga kami hanya membagikan. Untuk sampah-sampahnya tentu kami pilah, kertas atau kardus-kardusnya dipilah kami simpan kemudian dijual lagi dan sisa makanan kami sudah punya sumur untuk mengolah sampah organik dengan biopori,” terangnya.

Harapannya, dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Teras Dakwah terus berkembang sebagai wadah yang tidak hanya berfokus pada dakwah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi sosial, ekonomi, dan lingkungan. (SN)

Penulis: SimonEditor: Herwanto