HALOPOS.ID|PALEMBANG – Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Wilayah Sumatera Selatan memastikan pembangunan lift di Jembatan Ampera aman untuk struktur jembatan. Guna memastikan hal itu, mereka melibatkan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
Kepala Satker P2JN Wilayah Sumsel, Nuraini, mengungkapkan, pemasangan lift pada Jembatan Ampera merupakan bagian dari pemeliharaan jembatan yang dilakukan setiap tahun. Adapun lift yang dipasang merupakan penggantian dari lift lama yang rusak.
“Mungkin masyarakat belum banyak tahu kalau lift yang dipasang itu mengganti komponen yang lama. Lift lama yang terpasang di bagian tower kami ganti dengan yang baru. Artinya tidak ada perubahan bentuk atau penambahan bangunan baru pada jembatan,” ujar Nuraini saat dikonfirmasi halopos.id, Sabtu (19/11/2022)
Nuraini mengatakan, Jembatan Ampera yang dibangun pada tahun 1962 hingga 1965 itu memang telah dilengkapi lift yang berfungsi untuk keperluan operasional dan pemeliharaan. Namun tanpa alasan yang jelas lift tersebut tidak lagi beroperasi dan tidak berfungsi.
Atas inisiatif dari Kementerian PUPR, lift yang rusak di Jembatan Ampera akan diperbaiki pada tahun ini. Ditegaskan Nuraini, lift baru yang dipasang akan berfungsi untuk pemeliharaan.
“Jadi lift ini kami pasang kembali untuk mempermudah pemeliharaan. Sebelum pemasangan pun telah melalui kajian struktur,” jelas Nuraini.
Terkait kabar pemanfaatan lift sebagai sarana penunjang pengembangan fungsi jembatan menjadi destinasi wisata, Nuraini memastikan hal itu baru sebatas wacana. Saat ini, pihaknya masih fokus untuk menggunakan lift tersebut sebagai sarana pemeliharaan jembatan.
“Pada bagian atas jembatan masih tersusun mesin-mesin lama yang kami pikir dapat dimanfaatkan sebagai galeri sejarah dan ada juga ruangan yang bisa dimanfaatkan untuk menara pandang tapi itu baru sebatas pemikiran. Untuk rencana lebih lanjut tentu akan ada koordinasi dengan pihak terkait,” bebernya.
Sementara itu, Anggota Tim KKJTJ, Hanifah, menuturkan, sesuai dengan ketentuan Pemerintah, pihaknya berkewenangan untuk melakukan kajian terhadap keamanan struktur jembatan khusus atau yang memiliki kepentingan termasuk Jembatan Ampera.
“Jembatan ini sudah di cek kesehatannya dan kesimpulannya aman untuk dilakukan pemeliharaan termasuk pemasangan lift,” ungkap Hanifah.
Hanifah yang juga sebagai pengajar di Fakultas Teknik Sipil Universitas Sriwijaya ini pun menyebut pemasangan lift pada Jembatan Ampera memang sudah seharusnya dilakukan mengingat akses tangga darurat yang selama ini digunakan untuk pemeliharaan sudah tidak efektif dengan kondisi yang sudah korosi.
Terkait adanya kekhawatiran dari sebagian pihak akan adanya perubahan bentuk atau mengancam kesehatan struktur jembatan akibat dari pemasangan lift, Hanifah menampik hal tersebut. Menurutnya, KKJTJ memiliki aturan yang ketat untuk jembatan khusus bersejarah seperti Jembatan Ampera.
“Kami dari KKJT menolak kalau ada perubahan bentuk, pemotongan atau penggantian, termasuk rail yang ada didalam kami larang untuk diganti. Untuk pemeliharaan pun kami tidak izinkan untuk di las, pemasangan komponen harus pasang baut karena akan mempengaruhi struktur jembatan,” pungkasnya.