HALOPOS.ID|PALEMBANG — Upaya menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal terus digencarkan di berbagai sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palembang. Salah satunya melalui penerapan Muatan Lokal (Mulok) Bahasa Palembang sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran.
Langkah ini menjadi wadah bagi peserta didik untuk mengenal lebih dalam identitas budaya Palembang mulai dari bahasa daerah, kesenian tradisional, hingga nilai-nilai kehidupan masyarakat yang sarat makna.
“Kami ingin anak-anak mengenal dan mencintai daerahnya sendiri. Melalui pelajaran Mulok, mereka belajar bahasa daerah, tradisi, kesenian, hingga nilai kehidupan masyarakat Palembang,” ujar Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Palembang, Kapiatul Ahlia, Selasa (4/11/2025).
Menurut Kapiatul, pelajaran Mulok kini bukan lagi sekadar pelengkap, tetapi menjadi ruang pembentukan karakter dan kebanggaan daerah. Salah satu contohnya terlihat di SMP Negeri 19 Palembang, tempat para siswa diajak menulis dan berbicara dalam bahasa Palembang, mengenal sejarah Kerajaan Sriwijaya, serta menampilkan tarian dan lagu daerah dalam berbagai kegiatan sekolah.
“Anak-anak sekarang tahu arti kata dalam bahasa Palembang yang dulu hanya mereka dengar dari orang tua. Mereka juga semakin bangga dengan budayanya. Di era digital seperti sekarang, nilai-nilai lokal ini penting agar mereka tidak kehilangan akar budaya.
Kami berharap anak-anak Palembang tumbuh menjadi generasi yang modern tanpa melupakan jati diri daerahnya,”ucap Kapiatul.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 19 Palembang, Darmelli Suharsi, menjelaskan bahwa mata pelajaran Mulok di sekolahnya diampu oleh guru Bahasa Indonesia yang juga mengenalkan beragam kearifan lokal khas Sumatera Selatan.
“Kegiatan Mulok tidak hanya di ruang kelas. Siswa berlatih pantun, membuat kerajinan tradisional, mengenal kuliner khas, hingga menggelar pameran budaya mini. Semua ini sejalan dengan semangat Profil Pelajar Pancasila, yaitu membentuk siswa yang beriman, berbudaya, dan berkarakter kebangsaan,” ujarnya.
Program ini pun mendapat apresiasi dari para orang tua dan Dinas Pendidikan Kota Palembang. Mereka menilai, pembelajaran berbasis budaya lokal menjadi pondasi penting bagi generasi muda untuk tetap berakar di tengah derasnya arus globalisasi,”pungkasnya (San)
















