SUMSEL  

Pelabuhan Tanjung Carat di Sumsel Mulai Dibangun November 2021

PALEMBANG – Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru, memastikan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat siap Ground Breaking pada akhir November 2021 mendatang.

Beberapa rencana pembangunan telah diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Bahkan telah disetujui untuk segera dibangun menjadi pelabuhan internasional baru di Bumi Sriwijaya.

“Kesiapan sudah matang tinggal kita menunggu. Mudah-mudahan on schadule dan November Groundbreaking,” ungkap Herman Deru, Kamis (8/7/2021).

Deru menjelaskan, pelabuhan internasional tersebut akan meningkatkan aktivitas ekspor produk unggulan Sumsel, termasuk menarik investasi masuk. Selama ini, beberapa investor menolak masuk lantaran Sumsel tidak memiliki pelabuhan pendukung, dan hanya mengandalkan pelabuhan Boom Baru Palembang.

“Selama ini investor hanya sampai pada MoU saja karena mereka menimbang kondisi pelabuhan. Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sampai sekarang tidak ada investor yang mau lantaran tidak ada pelabuhan. Diharapkan dengan pembangunan pelabuhan ini akan menjadi gula investasi,” jelas dia.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Sumsel, Ekowati menjelaskan, Pelabuhan Internasional Tanjung Carat sedang menjalani masa Study Teknis, dilanjutkan lelang fisik pembangunan September mendatang. Diharapkan pada September 2023 pelabuhan tersebut sudah dapat beroperasi.

“Kalau sudah Ground Breaking oleh Bapak Presiden pada November mendatang, pembangunan fisik langsung dilakukan. Kita tengah menyiapkan dokumen administrasi sehingga nantinya pelabuhan ini menjadi proyek strategis nasional (PSN),” ujar dia.

Titik pembangunan pelabuhan sudah ditetapkan. Titik tersebut memiliki beragam kedalaman, mulai dari 13 meter hingga 15 meter. Selama ini, Sumsel mengandalkan pelabuhan Boom Baru Palembang yang terus mengalami pendangkalan sehingga dianggap tak cocok lagi untuk aktivitas ekspor maupun impor.

“Pelabuhan baru ini nantinya akan dibangun menggunakan APBN dan APBU. Artinya kerja sama pemerintah dengan badan usaha, dalam hal ini PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII). Diperkirakan pembangunan pelabuhan menghabiskan dana Rp2 triliun,” jelas dia.

Dalam skema pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat, akan dibangun di atas lahan seluas 1.330 hektare (Ha). Pemprov Sumsel memiliki lahas seluas 621 ha dan sisanya 709 ha dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang telah dialihfungsikan sebagai Area Pengguna Lain (APL).

“Ditargetkan semua masalah lahan sudah selesai tahun ini. Tim dari KLHK tengah melakukan proses alih fungsi,” jelas dia.

Tak cuma investasi, ekspor komoditas unggulan Sumsel diharapkan dapat berjalan dengan baik agar mampu meningkatkan ekonomi daerah.

“Dengan adanya pelabuhan, PDRB Sumsel diharapkan meningkat dan juga efisiensi biaya logistik bisa lebih murah. Karena dengan adanya pelabuhan ekspor maka harga barang serta inflasi bisa diatasi,” tutup dia.