HALOPOS.ID|PALEMBANG – Malam di Lawang Borotan terasa lebih berkilau dari biasanya. Cahaya panggung, sorakan pengunjung, dan aroma semangat para seniman berpadu menandai resmi dibukanya Pekan Seni 2025, sebuah agenda tahunan yang digagas oleh Dewan Kesenian Palembang (DKP).
Ketua DKP M. Nasir, didampingi Sekretaris Faldy dan Ketua Panitia Pelaksana Cheirman, tampak memantau persiapan sejak sore. Nasir menyebut pembukaan tahun ini sebagai yang paling meriah dalam beberapa tahun terakhir.
Serta Ketua program Irfan Kurniawan bersama anggotanya, M Fitriansyah. Acara ini bukan sekadar festival. Bagi mereka, Pekan Seni adalah ruang besar untuk mempertemukan seniman lintas generasi, lintas disiplin, dan lintas latar budaya.
“Kami ingin pembukaan ini mencerminkan wajah seni Palembang: hidup, penuh warna, dan terbuka bagi semua,” ujar Nasir.
Malam pembukaan dimulai dengan lantunan Syarofal Anam Al Mutmainah, disusul Tari Tanggai—simbol penghormatan khas Palembang—yang membawa suasana sakral namun anggun. Setelah Indonesia Raya dan Mars DKP dikumandangkan, panggung diambil alih oleh Sanggar Mei-Mei dengan Tari Ratu Sinuhun, karya koreografer Sonia Anisah Utami yang berhasil memikat penonton dengan gerak lembut dan narasi visual yang kuat.
Salah satu momen penting adalah pemberian penghargaan kepada Dr (K) Silo Siswanto, pencipta Mars DKP, dan Martha Astra Winata, pelukis Ratu Sinuhun yang karyanya menginspirasi visual festival tahun ini. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh DKP di tengah tepuk tangan panjang hadirin.
Walikota Palembang diwakili Asisten H Isnaqini Madani membuka pekan seni denan menabuh terbaan syarofal anam, didampingi Ketua DKP M Nasir dan Ketua DKSS Iqbal Rudianto Bersama tamu ndanan lainnya.
Walikota dalam sambutannya mengungkapkan hwa keberadansniam sngat entingdn strategis daam melestarikan dan mengembangkan seni budaya terutama terkait pariwisata.
Dengan tema Ratu Sinuhun: perempuan, warna dan karya, diharapkan semoga penetapan ratu sinuhun sebagai pahlawan nasional bisa terealisasi.
Kepala Dinas Kebudayaan Palembang, H. Sulaiman Amin, yang hadir dalam acara pembukaan, menegaskan dukungan pemerintah terhadap gerakan kebudayaan kota.
“Seni adalah wajah Palembang. Jika kita tidak merawatnya, kota ini kehilangan jati diri. Pekan Seni adalah bukti bahwa energi kreatif itu masih kuat dan harus terus diberi ruang,” ujarnya.
Tampak juga di antara para undangan, Ketua AMPCB Vebri Alintani, Ketua Kobar 9 Fir Azwar, Ketua Tim 11 Mang Dayat, juga anggota TACB Dr Kms Ari Panji, SMB IV RM Fauwass Diraja.
Juga Ketua Yayasan Kawan Lamo M Fitriansyah, Ketua Yayasan Lacak Budaya Sriwijaya, Ketua Gong Sriwijaya Cheirman, juga Ketua Komunitas Cinta Film Indonesia Yosef Fortess.
Terlihat juga, Singgih Winarto owner BNB, dan Abah Fajri owner Led Project.
Para pejabat lainnya, seperti Dandempom Palembang Mayor CPM Fatrala Rozi, Dandim 0418 Mayor Inf Safrullah, Mewakili Danlanal Palembang Kapt Ririn Priska, mewakili Janlanud Mayor Lek Ishak Juarsyah, Agus Haryanto mewakili Kadisbudpar Sumsel. dan Kepala Cabang Bank Sumsel Palembang
Usai rangkaian seremoni, malam pembukaan dilanjutkan dengan penampilan beragam komunitas seni seperti Tanjack Kultur, Kawan Lamo, Rejung Pesirah, Bucu Band, hingga Gong Sriwijaya.
Panggung berubah menjadi arena perayaan yang menunjukkan betapa kaya dan beragamnya seni Palembang.
Pengunjung tampak menikmati suasana hingga malam larut. Sorak, tepuk tangan, dan kamera ponsel yang tak berhenti mengabadikan momen menegaskan satu hal: Pekan Seni 2025 telah dibuka dengan energi yang menjanjikan lima hari penuh kreativitas.
















