Pegangan! IHSG Siap ‘Ngamuk’ Cetak Rekor Pekan Ini

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mencatatkan kinerja yang bagus pekan lalu. Kira-kira bagaimana peluang IHSG pekan ini?

Mungkinkah IHSG akan tembus level tertinggi sepanjang sejarahnya di angka 6.693 yang dicatatkan Februari 2018 silam bahkan mampu menembus level psikologis 6.700?

Berikut ulasannya.

Indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tercatat mengalami apresiasi 2,34% dan sukses bertahan di level 6.633,34 sepekan lalu. Pasar saham Tanah Air juga kebanjiran inflow dana asing yang membantu indeks sukses membukukan kinerja primanya.

Asing terpantau melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 5,15 triliun di pasar reguler dalam sepekan. Kenaikan IHSG juga terbantu dengan adanya inflow besar ke saham big cap (kapitalisasi pasar jumbo).

Untuk pekan ini, ada beberapa sentimen positif dari domestik maupun luar negeri yang diharapkan mampu menjaga IHSG untuk tetap bertahan di atas 6.600.

Pertama datang dari China soal Evergrande. Menurut pejabat bank sentral China (PBoC), krisis utang Evergrande sebagai salah satu pengembang properti terbesar Negeri Panda terhadap industri perbankannya masih ‘manageable’.

Sentimen kedua yang datang dari luar negeri adalah kelanjutan krisis energi global seperti di Eropa, China dan India yang masih belum bisa ditangani.

Di China, harga gas alam yang naik dan krisis pasokan listrik domestik membuat Negeri Panda memutuskan untuk melakukan negosiasi dengan eksportir gas dari AS guna mengamankan pasokan yang terus menipis.

Kemudian di India, stok batu bara yang menipis juga menjadi problematik. BUMN tambang Negeri Bollywood, Coal India memutuskan untuk menghentikan lelang batu bara ke konsumen non-pembangkit listrik. Hal ini tentu akan berdampak negatif bagi industri lain.

Harga gas alam dan batu bara memang anjlok pekan ini. Namun dengan kelanjutan krisis energi yang belum bisa diatasi bisa jadi pemicu tingginya volatilitas harga komoditas energi minggu depan.

Sentimen ketiga yang berasal dari luar negeri adalah terkait sinyal lampu hijau dari regulator AS untuk melegalkan reksadana yang dapat diperdagangkan di bursa (Exchange Traded Fund/ETF) yang berbasis Bitcoin minggu depan.

Terakhir sentimen dari dalam negeri datang dari perkembangan pandemi Covid-19. Sudah dua hari beruntun kasus Covid-19 di Tanah Air tercatat di bawah 1.000. Tentu ini menjadi sentimen positif bagi pasar dan perekonomian.

Editor: Hendra P