Kriteria Orang yang Bisa Daftar Jadi Peserta Kartu Prakerja

JAKARTA – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari membuka golongan orang yang boleh daftar atau jadi peserta Program Kartu Prakerja.

Golongan itu adalah WNI berusia 18 tahun ke atas baik pencari kerja maupun lulusan baru, korban PHK, karyawan maupun pelaku wirausaha namun tidak sedang mengikuti pendidikan formal, tidak tercatat di DTKS Kemensos, bukan penerima Bantuan Subsidi Upah, Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM), bukan TNI/Polri, ASN, Kepala Desa/Perangkat Desa, Komisaris BUMN/BUMD, Anggota DPR, DPRD.

“Pendaftar Program Kartu Prakerja terbuka bagi semua,” katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Senin (16/8/2021).

Ia menambahkan pembukaan Program Kartu Prakerja merupakan usaha pemerintah membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.

“Pemerintah sangat memahami kesulitan yang dialami masyarakat akibat pandemi ini dan berharap masyarakat dapat tetap tangguh dan tumbuh dengan memanfaatkan program Kartu Prakerja. Karena itu, mereka yang berhasil menjadi penerima Kartu Prakerja hendaknya serius mengikuti pelatihan yang dapat mendukung kehidupan ekonomi selama dan pasca pandemi,” papar Denni.

Ia menambahkan selama 16 bulan berjalan, program cukup membantu masyarakat. Manfaat ini tercermin dari jumlah peserta yang mencapai 8,28 juta orang dalam 17 gelombang pendaftaran.

Data yang dimilikinya, dari 8,28 juta peserta itu, 88 persen di antaranya pengangguran. Selain itu, manfaat juga tercermin dari 59 persen peserta yang ternyata berasal dari golongan masyarakat desa, 47 persen perempuan, 2,3 persen purna pekerja migran Indonesia, dan 3,6 persen difabel.

Ia menambahkan manfaat itu masih bisa meningkat. Dengan alokasi anggaran yang tersedia di semester 2 tahun 2021, Program Kartu Prakerja ia yakini mampu memberikan bantuan kepada setidaknya 2,8 juta penerima yang terbagi dalam beberapa gelombang pendaftaran.

Selain itu katanya, manfaat juga tercermin dari hasil Survei Cyrus Network pada Mei 2021 terhadap 2.000 responden. Survei menyebut 98,7 persen penerima merasa mendapat manfaat dari pelatihan program ini.