HALOPOS.ID – Kelanjutan Kompetisi Liga 1 Indonesia yang sebelumnya dihentikan, kini makin tidak ada kejelasan. Hal itu lantaran kick off yang semula direncanakan bergulir 2 Desember 2022 dipastikan batal.
Hal ini disebabkan stakeholder masih menelaah tahapan-tahapan penyelenggaraan sepakbola yang diatur di Perpol. Seperti yang diketahui, sedianya kompetisi akan bergulir lagi dengan sistem bubble di Jawa Tengah dan Yogyakarta mulai 2 Desember.
Terbaru, PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan Polri melakukan Rapat Koordinasi di Mabes Polri, Selasa (29/11/2022). Dari rakor tersebut disepakati penerapan Peraturan Kepolisian Nomor 10 Tahun 2022 masih harus dimatangkan. Perpol Nomor 10 itu sendiri lahir sebagai jawaban dari evaluasi penyelenggaraan keamanan dan pengamanan sepakbola.
Perpol yang ditetapkan pada 28 Oktober itu berisi 35 pasal. Aturan baru memuat pra-kegiatan hingga pasca-kegiatan pertandingan sepakbola.
“Ada beberapa hal yang harus kami kerjakan dalam beberapa hari ke depan, utamanya adalah kepolisian bersama dengan PUPR dan Kemenkes akan melakukan verifikasi tentang beberapa tahapan mengenai Perpol 10 2022. Nah kemudian dari situ baru nanti akan ada kepastian kapan kick off, karena kami harus melalui tahapan-tahapan tadi,” kata Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus.
“Apalagi verifikasi pertama di mana selama ini belum ada peraturan polisi yang baru, sehingga perlu ada teknis yang kami lakukan dalam kaitannya dengan beberapa hal yang harus dilakukan verifikasi,” tambahnya.
Adapun verifikasi yang dimaksud beberapa di antaranya adalah pengecekan kelayakan stadion yang akan menggelar Liga 1. Empat venue sudah ditunjuk untuk sistem bubble Liga 1 yakni Stadion Moch Soebroto, Stadion Jatidiri, Stadion Maguwoharjo, dan Stadion Sultan Agung.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo meminta semua stadion di Indonesia untuk diaudit pasca Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober. Jokowi meminta semua stadion, khususnya yang digunakan di kompetisi harus memenuhi standar FIFA untuk kepastian keamanan dan kenyamanan laga sepakbola.
“Sebenarnya itu kami juga sudah melakukan beberapa terobosan ke pihak PUPR (audit stadion), kemudian ke pihak Kemenkes dan Polri terkait dengan tim tik kick off yang akan kita lakukan,” tutur Ferry Paulus.
“Ini (rakor) tujuannya untuk menjawab itu, menjawab semuanya. Jadi kita konsolidasikan semuanya,” ucap Karobinops Sops Polri Brigjen Pol RomaHutajulu, menimpali.