HALOPOS.ID|PALEMBANG – Bertempat di Masjid Agung An Nur Pemkab Ogan Ilir (OI), Kamis 16/10/25 dilaksanakan kegiatan Penguatan dan Pembinaan Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim (MT) tingkat Kabupaten OI oleh Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag OI dengan Tema Sinergi dan Kolaborasi Majelis Taklim dalam Mewujudkan Masyarakat yang Religius dan Harmonis.
Kepala Kantor Kemenag OI H. Wahidin membuka langsung kegiatan sekaligus sebagai narasumber utama. Antara lain dikatakan Kakan Kemenag OI, kegiatan MT di OI harus senantiasa hadir di masyarakat. Sebagaimana tema yaitu bahwa para pelaku MT harus senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan masyarakat yang religius dan harmonis. Lebih jauh Kakan Kemenag OI juga berharap para Penyuluh Agama dalam naungan Kemenag OI agar lebih proaktif dan produktif melakukan penyuluhan agama dalam lingkungan wilayah kerja masing2. Penyuluh Agama Kemenag OI merupakan kelengkapan kerja Kemenag OI yang kini telah ada yang berstatus P3K penuh dan P3K paruh waktu, sehingga tidak lagi disebut Penyuluh Agama Honorer (PAH). Oleh karena itu perannya sudah tidak lagi hanya sekedar mencatatkan nama, membuat laporan fiktip dan setiap bulan menerima gaji. Selain nara sumber utama, juga ada beberapa nara sumber lain yaitu Muhammad Hanafi, Herwansyah dan beberapa petugas Kemenag OI.
Kegiatan diikuti 30 orang peserta dari beberapa perkumpulan MT dalam wilayah OI, didominasi ibu2 MT, 41 orang Penyuluh Agama Kemenag OI dan beberapa peserta lainnya, berjumlah 84 peserta. Turut pula hadir, Kasubbag TU Kemenag OI, Periyanto, M.Pd, Kasi Bimas Islam Kemenag OI, H Susanto, Kasi Pakis Kemang OI Burhan dan Ketua serta Pengurus Masjid Agung An Nur Pemkab OI. Terpisah terkait arahan Kemenag OI agar para petugas Penyuluh Agama Kemenag OI yg telah resmi diangkat sebagai tenaga P3K penuh dan paruh waktu, masyarakat sangat berharap peran petugas dilapangan tidak lagi bersifat serimonial, dengan hanya membuat laporan piktif, dengan kata lain jangan setiap bulan hanya menikmati gaji tanpa ada kegiatan penyuluh. Para penyuluh harus berani tampil sebagai seorang pendakwah dimasyarakat, tampil dengan berbagai program guna mencerdaskan umat. Kegiatan berjalan lancar, barokah dan khidmad. (GMA).















