Keluhkan Serangan Berbagai Penyakit, Petani Cabai Butuh Dukungan

Petani Cabe Saat Melakukan Penopang Batang Cabe Agar Tidak Patah
Petani Cabe Saat Melakukan Penopang Batang Cabe Agar Tidak Patah

HALOPOS.ID|BENGKULU SELATAN – Berbagai penyakit buah seperti busuk buah akibat lalat buah dan antraknosa (patek), serta penyakit kuning daun yang disebabkan virus kerap menyerang tanaman cabe. Penyakit-penyakit ini menyebabkan buah cabai menjadi busuk, rontok, atau kerdil, sehingga menurunkan hasil dan kualitas panen serta merugikan petani. Hal ini menyebabkan Petani cabai mengeluh.

Fajrul (50) petani cabai Warga kota Manna di Ataran Kemang desa Batu Kuning, kecamatan Kota Manna, Selasa (3/8/2025), mengatakan bahwa saat ini serangan hama penyakit tanaman cabai merah keriting menghantui petani.

“Hama penyakit pada tanaman cabai merah mulai menghantui petani, dan sampai sekarang belum ada cara menangkalnya. Serangan hama penyakit cabai ini umumnya menyerang tanaman saat tanaman mulai berbuah,”ujar Tomi.

Dikatakan Fajrul, jenis penyakit yang kerap menyerang tanaman cabai petani, antara lain jamur, dan busuk buah.

“Untuk penyakit kerdil serang tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan daun mengeriting serta buahnya banyak yang rontok. Sedangkan busuk buah menyerang buah cabai menyebabkan tanaman layu ketika saat akan berbuah,”gumam Fajrul.

Ia mengaku sudah melakukan upaya penyemprotan dengan berbagai macam jenis obat-obatan pertanian, namun hanya bisa mengurangi saja bukan menghentikan serangan penyakit, dan berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi untuk mengatasinya.

“Tanam cabe diakui berisiko merugi akibat rentan diserang hama penyakit juga rendahnya harga jual cabai ditingkatan petani,”beber Fajrul.

Untuk mendongkrak petani cabe berhasil diperlukan dukungan pemerintah. Sebab, kemandirian petani tidak dimungkiri terbatas.

“Petani cabe membutuhkan dukungan dalam pengelolaan lahan, pemilihan varietas, pemupukan dan pengairan, pengendalian hama dan penyakit, pelatihan teknik budidaya, serta akses permodalan dan pasar untuk budidaya yang lebih efisien dan produktif. Dukungan ini bisa datang dari pemerintah melalui penyuluhan dan bantuan alat pertanian (alsintan), serta dari masyarakat melalui pendampingan dan koordinasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas panen cabe,”pungkas Fajrul.