HALOPOS.ID|JAKARTA – Siapa tak kenal Sandiaga Salahuddin Uno? Politisi yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sekaligus pengusaha tersebut kekayaanya terus bertambah di tahun ini.
Pria berusia 53 tahun yang akrab disapa ‘Bang Sandi’ tersebut telah lama berkiprah di dunia investasi dan pasar modal melalui PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sebagai perusahaan yang Ia bangun bersama anak pendiri Grup Astra International yaitu Edwin Soeryadjaya.
SRTG merupakan perusahaan holding sekaligus investasi yang resmi melantai di Bursa domestik pada 26 Juli 2013. Sandiaga Uno diketahui menguasai 2,9 miliar saham SRTG atau setara dengan 21,51% kepemilikan.
Portofolio investasi SRTG sebagai perusahaan investasi tersebar di berbagai sektor. Anak usaha SRTG pun ada yang merupakan perusahaan publik maupun private.
Setidaknya ada 5 anak usaha SRTG yang merupakan perusahaan publik. Tiga di antaranya merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar dan dua lainnya merupakan perusahaan yang berada dalam fase pertumbuhan.
Menariknya kinerja keuangan kelima perusahaan tersebut sukses mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan di sepanjang semester I-2022.
Portofolio perusahaan blue chip milik Sandiaga Uno bergerak di sektor komoditas tambang dan menara. Mengacu pada laporan keuangan Juni 2022.
Ketiga perusahaan blue chip Sandiaga Uno berhasil menorehkan perolehan laba bersih secara agregat sebesar Rp 20,2 triliun. Laba bersih tersebut melonjak 523% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun 2021 yang hanya Rp 3,2 triliun.
Portofolio saham blue chip yang dimiliki oleh SRTG adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
ADRO menyumbang laba bersih terbesar dengan nilai hampir Rp 18 triliun pada semester I tahun ini. Laba bersih ADRO melesat nyaris 620% yoy.
Namun secara pertumbuhan laba, MDKA menjadi jawaranya. Laba bersih tambang emas dan tembaga milik Sandiaga Uno ini terbang sampai lebih dari 1.500% yoy.
Kendati tak ‘sekinclong’ ADRO dan MDKA, emiten menara yang dimiliki Bang Sandi yaitu TBIG juga masih mampu membukukan kinerja yang solid dengan pertumbuhan laba bersih dobel digit 25% yoy.
Kinerja keuangan portofolio perusahaan Sandiaga Uno yang ada di segmen Growth Focus juga tak kalah menarik. Di segmen ini ada dua perusahaan yaitu PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII).
Secara agregat, laba bersih kedua perusahaan tersebut di semester I-2022 tercatat mencapai Rp 357 miliar atau naik 15% yoy.
Laba bersih MPMX yang tumbuh 43% yoy masih mampu menutupi penurunan laba bersih AGII yang mencapai 47% yoy.
Sebagai perusahaan holding, SRTG akan memperoleh arus kas dari aktivitas penjualan atau divestasi portofolio anak maupun pembagian dividen dari anak usaha.
Dengan lonjakan laba bersih anak usahanya di semester I-2022, dan kinerjanya diramal masih akan solid terutama didorong oleh harga batu bara yang tetap tinggi membuat pendapatan SRTG dari dividen untuk tahun ini berpotensi melonjak.
Sebagai gambaran, di Semester I-2022, pendapatan SRTG dari dividen dan bunga telah naik 59% yoy menjadi Rp 1,38 triliun. Apabila diasumsikan setoran dividen dari perusahaan anak untuk tahun buku 2022 dibayarkan tahun depan, maka peningkatan pendapatan dividen akan tercermin di semester I tahun 2023. (**)