HALOPOS.ID|PALEMBANG – Jelang perayaan Natal 2021 dan pergantian malam tahun baru 2022, PT PLN UI Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (WS2JB) memastikan tidak ada pemadaman listrik secara bergilir atau terencana.
Hal itu diungkapkan oleh General Manager PT PLN UI WS2JB, Bambang Dwiyanto kepada wartawan saat usai apel siaga jelang Natal dan tahun baru 2022 di PLN Unit Layanan Pelanggan Ampera Jakabaring, Jumat (10/12/2021).
“Kecuali pemadaman insidentil karena gangguan alam, dahan patah yang menyentuh jaringan listrik, iklim cuaca yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan di jaringan transmisi maupun distribusi. Tapi kita siapkan, kalau pun ada gangguan diatasi secepat mungkin kita atasi,” ujar Bambang.
Bambang mengakui, PLN UI WS2JB telah menyiapkan personil, peralatan dan insfratruktur untuk mengamankan event natal 2021 dan tahun baru 2022, hal itu untuk menjaga ketenangan masyarakat dalam merayakan pergantian tahun nanti.
Selain itu, PLN UI WS2JB juga telah mensiagakan sebanyak 2.768 petugas pegawai pelayanan teknik (Yantek) yang tersebar di tiga Provinsi Sumsel, Jambi dan Bengkulu.
“Kita mensiagakan 143 kendaraan mobil, 232 kendaraan bermotor dan 7 kren. Kemudian, ada dua tim PDKP (Pekerja Dalam Keadaan Pertegangan) yang sifatnya menyentuh langsung dan empat tim PSKP berjarak. Serta 223 posko, 26 genset dan 59 unit gardu bergerak,” katanya.
“Kita juga ada mitigasi-mitigasi atau kendala-kendala, misalnya ada gangguan. Tentunya tim pelayanan teknik gangguan sudah siap untuk mengatasi gangguan tersebut dalam tempo tidak terlalu lama untuk melokalisir sehingga dampak di masyarakat bisa di minimalisir,” tambah Bambang.
Bambang berharap, support dan dukungan dari masyarakat untuk merelakan jika ada dahan pohon milik masyarakat yang hampir menyentuh jaringan untuk di pangkas. Tujuannya, agar tidak menggangu penyaluran tenaga listrik.
Ia pun menghimbau, supaya masyarakat bijak dalam menggunakan listrik, juga memaksimalkan penggunaan listrik untuk keperluan yang produktif.
“Untuk wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu beban puncak sekitar 1.500 Megawatt, yang terbagi 900 untuk di Sumsel, Jambi 350 megawatt dan Bengkulu 150 megawatt. Beban puncak dalam kondisi normal. Tapi, biasanya pada masa periode natal dan tahun baru itu justru menurun, karena industri bisnis libur sementara menkonsumsi banyak penggunaan listrik itu industri dan bisnis,” terang Bambang. (HRW)
















