Budaya  

Isnayanti Syafrida Perempuan Inspiratif Bidang Budaya Kota Palembang Tahun 2024

Anggota Komunitas Batang Hari (Kobar) 9 dan juga Kerabat Kesultanan Palembang Darussalam , Dra Isnayanti Syafrida Msi meraih penghargaan
Anggota Komunitas Batang Hari (Kobar) 9 dan juga Kerabat Kesultanan Palembang Darussalam , Dra Isnayanti Syafrida Msi meraih penghargaan

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Anggota Komunitas Batang Hari (Kobar) 9 dan juga Kerabat Kesultanan Palembang Darussalam , Isnayanti Syafrida meraih penghargaan sebagai “ Perempuan Inspiratif dalam Bidang Budaya di kota Palembang tahun 2024“ dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palembang dalam Puncak peringatan Hari Ibu ke-96 di Kota Palembang digelar Kebun Gede Venue, Palembang, Selasa (17/12/2024).

Penghargaan langsung diberikan Pj Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah didampingi Ketua TP PKK Palembang Dwi Wahyuni Cheka, Ketua DWP Palembang Hj,Ida Royani Afrizal dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Palembang Altur Febriansyah

Pada tahun ini, peringatan hari Ibu mengangkat tema Perempuan menyapa perempuan berdaya menuju Indonesia emas 2045.

“Saya sebenarnya tidak membayangkan dapat anugerah perempuan inspiratif bidang kebudayaan. Keaktifan saya di kebudayaan, terutama di dunia tari dan sejarah memang sudah menjadi semacam kegiatan kesenangan saya sejak masih kecil. Namun demikian, saya mengucapkan terima kasih kepada kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palembang yang telah me apresiasi kegiatan yang saya geluti ini dengan carapenghargaan perempuan inspiratif bidang kebudayaan,” katanya usai acara.

Isnayanti berharap program Dinas DP3A ini dapat memotivasi para perempuan untuk lebih giat dalam berkarya dan berprestasi.

Sedangkan Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah menyampaikan, peran perempuan sekaligus ibu dalam keluarga tak hanya sebagai pelindung dan pendidik, tetapi juga sebagai pilar penting dalam mendukung kemajuan bangsa.

Dia menceritakan banyak orang pada saat masih sekolah bercita cita untuk menjadi orang orang hebat didunia,mulai dari dokter hingga sosok orang penting, ada juga bercita cita menjadi seorang diplomat ulung, namun dibalik cita cita itu ada cita cita yang paling mulai yakni seorang ibu.

“ Ada cita cita yang paling mulia dan hebat yakni cita cita menjadi seorang ibu,” katanya.
Menururnya, Raja raja legendaris, dan tokoh tokoh hebat didunia tidak akan mencapai cita cita itu, jika tidak ada campur tangan dari sosok seorang ibu.

“Semua orang orang hebat bahkan raja sekalipun itu semua ada peranan dari seorang ibu,karena dengan peran ibulah semua cita cita itu bisa terwujud,” tegasnya.

Bahkan, Cheka dengan tegas mengatakan, tidak sedikit tokoh tokoh perempuan lah yang menjadi inspiratif dalam kehidupan saat ini.

“Saya berharap dengan adanya peringatan ini, dapat menjadi moment dalam mendorong perempuan untuk lebih aktif berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan di masyarakat,” katanya.

Selain Isnayanti, penghargaan kepada Perempuan Inspirarif juga diberikan kepada Perempuan Inspiratif dalam mewujudkan kesetaraan gender Kota Palembang Hj. Dewi Sastrani, Perempuan Inspiratif bidang kesehatan Abla Ganie,Lurah Perempuan Inspiratif Sri Sudarini,Perempuan Inspiratif Bidang Politik Eva Yuliana, Perempuan Inspiratif Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Indah Sari,Perempuan Inspiratif pelopor pewarna alami pada pelestarian kain Wastra Anggi Fitrilia Putri, Perempuan Inspiratif dalam penurunan Stunting di Kota Palembang Dewi Darmayanti Hijrun, Perempuan Inspiratif penggerak Bank Sampah Kartini dalam lingkungan hidup Eka Elida,Perempuan Inspiratif dalam bidang sosial Suswani.

Kepala DP3A Altur Febriansyah mengatakan, sejumlah kegiatan telah rampung dilakukan dalam rangka menyambut peringatan Hari Ibu ke – 96 di Kota Palembang mulai dari kegiatan sosial,peduli kasih hingga penghargaan kepada perempuan inspiratif.

“Kita berharap perempuan menjadi agen perubahan dan mendukung (program suara aksi perempuan pelopor), yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” kata Altur.
Sebelumnya, Isnayanti, merupakan perempuan kelahiran Tanjunguban (Kepulauan Riau) pada 16 Desember 1965. Anak dari pasangan H. Usman Gani dan Ibu Hj. Rusnayati. Saat ini, ibu dari Mutiara Noor Alya, yang merupakan pensiunan dari ASN kota Palembang.

Isnayanti pernah bekerja sebagai seorang guru sejarah di SMA Negeri 10, kemudian pindah ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang (Disdikpora) pada tahun 2012. Lima tahun kemudian (2017), Yanti pindah lagi ke Dinas Pemuda dan Olahraga (setelah dipisahkan dari Disdikpora). Lalu, di tahun yang sama pindah pula ke Dinas Kebudayaan (Disbud) Palembang sampai pensiun. Namun di luar akivitasnya sebagai ASN Yanti dikenal juga sebagai seniman tari dan pemerhati sejarah serta kebudayaan.

Talenta seni Isnayanti yang akrab disapa Yanti ini, sebenarnya sudah tampak ketika dia masih bersekolah di SD Taman Siswa Sungai Gerong (tamat th. 1977). Ketika itu, hampir setiap momen penting yang dilaksanakan oleh sekolah, Yanti selalu aktif dalam kegiatan seni tari dan drama. Pada wakttu SD, yanti pernah mendapatkan piala sebagai Juara 3 Festival Tari Melayu di Sungai Gerong (th. 1977).

Begitu pula ketika Yanti melanjutkan sekolah pada SMP Bina Utama Sungai Gerong (tamat th. 1981), dan SMA YAKTAPENA II Sungai Gerong (tamat th. 1984). Setelah SMA, Yanti melanjutkan kuliah dan merampungkan kuliahnya di FKIP UNSRI Jurusan Sejarah (tamat 1989) hinggga meraih gelar Dra. Setelah menjadi guru pada tahun, dia melanjutkan pendidikan di Universitas Sjakyakirti jurusan Administrasi Publik th. 2012 (S2) dengan gelar M. Si.

Sebagai seorang guru sejarah Yanti yang sangat aktif, kreatif dan selalu ingin membuat kegiatan yang inovatif ini telah melalui berbagai pengalaman, diantaranya: Instruktur Guru Sejarah th. 1995 s.d. 2000, Anggota Dewan Kehormatan Guru Indonesia Kota Palembang (DKGI-th. 2015), Perintis Organisasi Masyarakat Sejarah Indonesia Sumatera Selatan (MSI), dan Pengurus Organisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP-th 2000) Sejarah Kota Palembang.

Dalam bidang seni, Yanti pun telah mencatat pengalaman dan prestasi yang baik, diantaranya, selalu menjadi juri lomba-lomba kesenian/budaya, terutama yang terkait dengan lomba seni tari (tingkat kota dan provinsi), beberapa kali menjadi nara sumber tentang Seni Budaya di RRI dan TVRI, Nara sumber Seni Budaya di Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palembang berkaitan dengan Kebudayaan. Yanti juga seringkali diminta sebagai Pelatih Tari Sambut dan Tari Kreasi Palembang (Ibu-Ibu Darma Wanita Kota Palembang).

Lalu, ketika aktif sebagai ASN, Yanti juga membuat konsep sekaligus menyutradarai drama tari Sultan Mahmud Badaruddin II dalam kegiatan di Festival Sriwijaya (2022), Ngarak Pengantin Palembang, dan Konseptor Seni Pertunjukan pada even-even baik di kota maupun Provinsi Sumatera Selatan dan penata gerak tari “Sondok Piyogo”, tari sambut Kesultanan Palembang Darussalam.

Di akhir masa pensiun, Yanti pun masih aktif bekrsenian. Pada 17 Desember 2022, Yanti diajak oleh koreografer Nurdin, yang mendapat sponsor dana hibah Indonesiana, sebagai Nineng (pemeran utama) pada Drama Tari: “Sang Penjaga”, di pelataran Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. Berikut, masih pada garapan Nurdin, Yanti didapuk sebagai pemeran Ibu Siti Fatimah, pada drama tari: “Ande-ande Pulo Kemaro” (5 Juli 2024).

Terakhir, ikut sebagai pemain pada teaterikal “Lawang Borotan” (25 Oktober 2024) dan pemain teatrikal pada pembukaan Festival Jazz Suara Musi 2024 di halaman Benteng Kuto Besak (30 November 2024) garapan Vebri Al Lintani bersama Lembaga Budaya Komunitas Batanghari Sembilan (Kobar 9).

Tidak hanya dibidang pertunjukan telah menulis dan menjadi editor beberapa buku kesenian, yakni: Buku Tari Gending Sriwijaya, Bersama Vebri Al Lintani (th. 2012), Buku Rumah Rakit (2021), Buku Tepung Tawar Perdamaian (2021) sebagai editor, Telok Abang 2021 sebagai editor.
Yanti juga aktif di berbagai organsasi sejak ramaja hingga sekarang, yaitu: Anggota aktif Sanggar Tari Melayu pimpinan Ibu Ties Soepradja, di Sungai Gerong (1974), Anggota aktif Sanggar Tari Bali pimpinan Ibu Nyoman di Sungai Gerong (1977),Anggota aktif Sanggar Tari Melayu pimpinan Edi Saputra di Plaju (1984), Pendiri Sanggar Tari SMA Negeri 10 Palembang 2000, Pendiri/Ketua Sanggar Tari “La Rimpay” th. 2000, dan Pendiri Teater SMA 10 Red Ribbon th. 2003.

Selain itu, Yanti pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Kesenian Kota Palembang (DKP) Periode 2014-2019, Anggota Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB), Pengurus ” Masyarakat Adat Budaya Melayu Indonesia – Sumatera Selatan (MABMI), Pembina Komunitas Seniman Tari Kota Palembang (KASTA), Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Sumatera Selatan Periode 2022-2027, Bendahara Komunitas Budaya Batanghari 9 (Kobar 9) th. 2020-sekarang.
Atas dedikasinya di Kesultanan Palembang Darussalam, Yanti dianugerahi gelar Kesultanan Palembang Darussalam sebagai Kerabat dengan darjah/gelar “Puteri Ayu Sastro” oleh YM Sultan Mahmud Badaruddin IV RM Fauwaz Diradja pada th. 2023.

Saat ini, Yanti tinggal bersama dua keponakannya di Jalan Palm Raya, Blok U, Nomor 7, bukit Sejahtera, kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Badat. Anak tunggalnya, Mutiara Noor Alya, telah bersuami dan baru mendapatkan anak laki-laki yang bernama Aqsa. (UC)