Ini Tanggapan DPRD Sumsel soal Pemukulan Koas Unsri

Anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) dari Fraksi Golkar David Aljufri. (Foto : Halopos.id)
Anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) dari Fraksi Golkar David Aljufri. (Foto : Halopos.id)

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) dari Fraksi Golkar David Aljufri memberikan tanggapan terkait kasus pemukulan terhadap mahasiswa koas yang terjadi beberapa waktu lalu. David menganggap bahwa insiden ini menjadi masalah serius, terutama karena menyangkut dunia pendidikan kedokteran yang melibatkan generasi muda.

“Hal ini sangat disayangkan, apalagi ini terjadi di dunia pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat untuk belajar dan berkembang. Koas, sebagai mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan praktikum, belum sepenuhnya menjadi tenaga medis profesional. Kami sangat berharap kejadian ini tidak terulang dan tidak berkembang menjadi masalah yang lebih besar,” ujar David, Senin (16/12/2024).

David juga menegaskan bahwa kasus ini sudah harus diproses di jalur hukum dan pihak kepolisian diharapkan segera menindaklanjuti serta melakukan pendalaman kasus secara transparan. “Kami minta agar polisi menindaklanjuti kasus ini dengan serius. Jangan sampai ada penundaan atau ketidakjelasan yang bisa menyebabkan berkembangnya isu yang lebih luas,” tambahnya.

Sebagai langkah selanjutnya, David menyebutkan bahwa Komisi yang membawahi bidang pendidikan di DPRD Sumsel telah membahas masalah ini. Meskipun begitu, mereka akan menunggu perkembangan lebih lanjut dari pihak FK(Fakultas Kedokteran) yang dikabarkan telah membentuk tim khusus untuk menganalisa dan memberikan klarifikasi terkait peristiwa tersebut.

“Kasus ini melibatkan rumah sakit dan anak-anak muda yang sedang belajar di dunia kedokteran. Mereka adalah calon tenaga medis yang akan menghadap dunia kedokteran yang sangat kompleks dan penuh tantangan. Kita tidak ingin kejadian ini menjadi preseden buruk yang mengganggu kualitas pendidikan mereka,” jelas David.

David menegaskan agar kasus ini diselesaikan secara tuntas dan mengingatkan semua pihak untuk tidak membiarkan hal ini berkembang menjadi isu yang lebih besar atau merugikan pihak mana pun. “Kami berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, karena kita semua ingin menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif untuk generasi muda kita,” tutupnya. (NT)