Ini 8 Lokasi PSU Yang Akan Digelar KPU Sumsel, Dimulai Hari Ini

Foto : KPU Provinsi Sumsel
Foto : KPU Provinsi Sumsel

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 8 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Menindaklanjuti rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), yang menemukan indikasi kecurangan saat pemungutan suara Pilkada Serentak 27 November 2024 lalu.

PSU tersebar di 3 daerah kabupaten/kota. Yakni, Kota Pagaralam, Kabupaten OKI, dan Kota Palembang. Dari jadwal yang dirilis KPU Provinsi Sumsel, PSU di 8 TPS tersebut dilaksanakan pada hari Minggu (1/12/2024), dan Senin (2/12/2024).

Untuk hari Minggu (1/12/2024), PSU di Kota Pagaralam untuk TPS 05, Kelurahan Sidoreja, Kecamatan Pagaralam Selatan. Menggelar PSU untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumsel, serta pemilihan wali kota dan wakil wali kota Pagaralam.

PSU di Kabupaten OKI, juga dilaksanakan Minggu (1/12/2024). Yakni di TPS 01 Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Menang, untuk untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumsel, serta pemilihan bupati dan wakil bupati OKI.

Sedangkan di TPS 01, Desa Kerta Mukti, Kecamatan Air Sugihan, hanya melaksanakan PSU untuk pemilihan bupati dan wakil bupati OKI. Sementara PSU di Kota Palembang, baru akan dilaksanakan pada Senin (2/12/2024). Ada 5 TPS yang menggelar PSU, tersebar di 4 kecamatan.

Yakni, TPS 15 Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, PSU untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumsel, serta pemilihan wali kota dan wakil wali kota Palembang. TPS 35 Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I, juga PSU pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumsel, serta pemilihan wali kota dan wakil wali kota Palembang.

Pun demikian TPS 22 Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako, menggelar PSU pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumsel, serta pemilihan wali kota dan wakil wali kota Palembang. Lalu, TPS 01 Kelurahan Lebung Gajah, Kecamatan Sematang Borang, juga PSU pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumsel, serta pemilihan wali kota dan wakil wali kota Palembang.

Sementara TPS 25 Kelurahan Lebung Gajah, Kecamatan Sematang Borang, hanya menggelar PSU untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumsel. “Di TPS 25 Lebung Gajah, saat pemungutan suara kemarin hanya mendapatkan 1, yakni pemilihan wali kota Palembang,” kata Ketua KPU Kota Palembang, Syawaluddin, Minggu (01/12/2024).

PSU dilakukan Senin (2/12/2024), karena mengingat itu terakhir waktu untuk rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPK. Sebelum memutuskan PSU, pihaknya sudah memanggil petugas KPPS, PPS, dan PPK di 4 kecamatan itu, dimintai klarifikasinya dan berkoordinasi dengan Bawaslu Kota Palembang.

Mengapa dilaksanakan PSU, Syawaluddin menjelaskan karena ada beberapa alasan. Pertama, ada salah satu warga yang memang pindah memilih dari salah satu kabupaten, ternyata tidak membawa surat pindah memilih.

Kedua, ada warga beranggapan memilih bisa digantikan orang lain. ”Contoh ini undangan untuk orang tua, anak yang hadir. Nah ini masalah teknis di KPPS. Untuk semalam ‘kan ada laporan dari salah satu paslon, itu apakah sudah sampai ke KPU,” beber Syawaluddin.

Dalam hal PSU nanti, pemilih atau masyarakat yang mempunyai hak pilih akan melakukan pencoblosan ulang. Bebas sesuai pilihannya. “Kami dari KPU Kota Palembang, menyiapkan logistik dan administrasi persiapan untuk pelaksanaan PSU,” tegas Syawaluddin.

Update hingga Sabtu (30/11/2024), rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPK di 18 kecamatan se-Kota Palembang, sebagian untuk pilgub Sumsel sudah selesai. “Bahkan beberapa kecamatan, sudah selesai rekapitulasi pilgub dan pilwako. Alhamdulillah lancar, kondisif. Kami memantau terus,” ujarnya.

Namun dalam rekapilutasi pengitungan suara kemarin, tidak hadir saksi dari paslon pilwako Palembang nomor urut 01 Fitriati Agustinda-Nandriani. “Setiap saksi pemantau pemilu, mempunyai hak untuk mencari informasi tentang rekapitulasi di tingkat kecamatan. Karena itu resmi kami undang. Hadir atau tidak, tidak masalah,” cetusnya.

“Yang jelas, tingkat PPK lagi terus dalam proses pelaksanaan penghitungan. Makanya kami masih memantau terus kami, berkoordinasi dengan rekan-rekan PPK,” tambah Syawaluddin, didampingi Komisioner KPU Kota Palembang Divisi Teknis dan Penyelenggaraan, Sri Maryati.

Lanjut Syawaluddin, namun untuk berapa partisipasi masyarakat Kota Palembang yang menggunakan hak pilihnya pada pilkada serentak 2024 kemarin, pihaknya belum mendapatkan data akurat. “Masih menunggu hasil rekapitulasi di kecamatan, juga hasil akhir rekapitulasi di tingkat kota,” jelasnya.

Namun bila dibandingkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 lalu, Syawaluddin memprediksi sepertinya partisipasi masyarakat menurun pada pilkada serentak 27 November 2024.

“Informasi dari teman-teman di KPPS seperti itu, banyak masyarakat tidak memilih. Bahkan ada yang hampir separuh dari DPT pada KPPS-nya. Penyebabnya juga belum tahu, faktornya seperti apa,” pungkasnya. (AD)