Daerah  

Hingga November 2024, Produksi Gabah Kering di Banyuasin Sebesar 958.342 Ton

Ilustrasi gabah kering Foto : EmitenNews.com
Ilustrasi gabah kering Foto : EmitenNews.com

HALOPOS.ID|BANYUASIN – Kabupaten Banyuasin mencatat produksi gabah kering giling sebesar 958.342 ton hingga November 2024.

Angka tersebut diproyeksikan meningkat dalam satu bulan terakhir menjelang akhir tahun. Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Banyuasin, Sarip, optimis produksi gabah dapat mencapai 1 juta ton pada 2024.

“Data ini masih sementara, karena beberapa wilayah pertanian belum panen. Kami optimis target 1 juta ton bisa tercapai,” ujar Sarip, Sabtu (30/11/2024).

Upaya peningkatan produksi dilakukan melalui program tanam intensifikasi pola IP200 di beberapa kecamatan seperti Tanjung Lago, Muara Telang, Karang Agung Ilir, dan Sumber Muara Telang. Namun, Sarip mengakui mayoritas sawah di Banyuasin masih bergantung pada sistem pasang surut yang sangat dipengaruhi kondisi cuaca.

“Kami menghadapi tantangan seperti curah hujan tinggi, air pasang, dan serangan hama seperti tikus dan wereng. Namun, petani terus didorong untuk meningkatkan hasil panen,” jelasnya.

Pada 2023, Banyuasin mencatat produksi gabah sebesar 920.413 ton dan produksi beras 528.552 ton. Tahun ini, produksi beras meningkat menjadi 550.333 ton. Dengan kenaikan ini, Banyuasin terus memperkuat posisinya sebagai salah satu lumbung pangan nasional, meski saat ini masih berada di peringkat keempat.

“Kami berharap Banyuasin bisa naik ke peringkat satu atau dua sebagai lumbung pangan nasional. Ini menjadi motivasi kami untuk terus mendukung petani,” tegas Sarip.

Kabupaten Banyuasin memiliki luas baku sawah sebesar 174.371 hektare, yang terdiri dari 150.643 hektare sawah pasang surut dan 23.728 hektare sawah lebak. Selain mengelola lahan eksisting, petani di Banyuasin juga telah melaksanakan tanam perdana di beberapa wilayah sebagai persiapan peningkatan produksi pada 2025.

Dengan berbagai tantangan dan peluang yang ada, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendorong sektor pertanian sebagai penggerak utama perekonomian Banyuasin. “Kami akan terus mendukung petani, baik melalui pendampingan teknis maupun program intensifikasi, agar target produksi dapat tercapai,”tutup Sarip. (YN)