PALEMBANG – Sempat membuat heboh masyarakat Indonesia. Pasalnya, seorang pengusaha keluarga Almarhum Akidi Tio memberikan Dana hibah sebesar Rp2 triliun kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri
Jumlah yang diberikan ini sangat fantastik untuk membantu penanganan covid-19 di Sumsel.
Ketua PGRI Sumsel, Ahmad Zulinto ikut bersuara dan mengatakan sangat senang mendengar ada seorang pengusaha yang membantu memberikan bantuan bagi penanganan covid-19 di Sumsel.
“Secara pribadi saya senang dengar adanya bantuan ini. Luar biasa sekali ini dapat membantu menanggulangi masalah covid-19,” jelasnya, Kamis (29/7/2021).
Namun, ia mengusulkan dan memberikan masukan agar uang yang diberikan tersebut dapat berguna tepat jika diberikan vaksin kepada masyarakat Sumsel.
“Saya selaku ketua PGRI Sumsel sangat senang dan meminta atau mengusulkan atas nama semua guru, anak didik mulai semua jenjang, TK, SD sampai SMA/SMK bahkan mahasiswa yang ada di Sumsel untuk meminta diberikan vaksin,” ujarnya.
Karena itu, dirinya mewakili semua dari sektor pendidikan meminta agar bisa untuk dilakukan vaksinasi kepada pendidik. ” saya juga yakin bapak Kapolda ini pasti sangat aware dan sangat amanah dalam menjalankan amanah ini,” jelas dia
Menurutnya, vaksin ini sangat penting bagi para guru, tenaga pendidik, anak-anak sekolah termasuk mahasiswa guna mendukung proses tatap muka secara terbatas bisa dimulai.
“Jika vaksin bagi guru, pelajar, dosen, mahasiswa sudah terlaksana maka proses kegiatan belajar mengajar atau tatap muka bisa dilakukan walaupun secara terbatas,” tegasnya.
Karena itu, harapan PGRI Sumsel supaya anak-anak di Sumsel ini bisa sekolah jika semuanya bisa divaksin bukan hanya tenaga pendidik saja.
“Ini yang kami harapkan agar bisa membantu untuk vaksin ini dan juga untuk orang tua siswa yang juga ikut mengantarkan anaknya ke sekolah juga bisa divaksin,” jelas dia.
Kata dia, seperti yang kita ketahui saat ini vaksin dari pemerintah sangat terbatas sehingga masyarakat pun kesulitan untuk mendapatkan vaksin.
“Untuk di Sumsel ini memang masih banyak guru yang belum di vaksin. Di kota Palembang data kita baru 86 persen guru yang divaksin,” tegasnya.
Belum lagi, lanjut dia untuk siswa belum ada vaksin yang dilakukan karena kuota vaksin di kota Palembang yang didapatkan dari pemerintah pusat terbatas.