Habis Beras, Warga Marpunge Hanya Makan Pisang Ubi Pepaya

Habis Beras, Warga Marpunge Hanya Makan Pisang Ubi Pepaya
Habis Beras, Warga Marpunge Hanya Makan Pisang Ubi Pepaya

HALOPOS.ID/ACEH TENGGARA – Warga Desa Telengat, Parpunge Kecamatan Putri Betung, Gayo Lues, sudah berapa hari ini hanya makan pisang, ubi dan pepaya.

Pasca banjir dan longsor di Kabupaten Gayo Lues, warga yang berada di Kecamatan Putri Betung terisolir, dan kehabisan bahan pokok makanan seperti beras dan lainnya.

Semenjak terjadinya musibah ini, warga belum pernah mendapatkan bantuan bantuan dari Pemerintah Daerah Gayo Lues, maupun dari Pemerintah Pusat.

Salah satunya yakni warga yang tinggal di Desa Telengat, Marpunge Kecamatan Putri Betung, desa tersebut berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara.

“Saat ini kami hanya bisa makan pisang, ubi, dan pepaya saja di karenakan beras sudah habis,” sebut Andi, salah satu warga Telengat, Rabu 3 Desember 2025.

Ia, menyebutkan dirinya baru pulang dari Kabupaten Aceh Tenggara untuk minta bantuan sembako, beras dan kebutuhan lainnya.

“Kami belum pernah ada banti dari Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues, ataupun dari Pemerintah Pusat, maka dari itu kami rame -rame jalan kaki menuju Kabupaten Aceh Tenggara, haya ke Aceh Tenggara yang terdekat dan minta bantuan,” sebutnya.

Andi juga berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues agar secepaya menyalurkan bantuan karena warga desa yang berada di kecamatan Putri Betung sudah kelaparan.

“Tolong pak Bupati Gayo Lues agar secepatnya mengirim batuan sembako kepada kami warga Desa Telengat Pagan, Telengat Selian , Marpunge, kami sudah kelaparan,” teriaknya.

Sementara itu Bupati LSM LSM LIRA Indonesia Aceh Tenggara, Fajriansyah menyebutkanyang sejak hari pertama terjadinya banjir bandang yang menyebabkan jalan nasional ruas Kutacane-Batas Galus- Blangkejeren putus dan puluhan lumpuh total.

“Rumah yang berada di sepanjang DAS sungai alas hanyut tergerus arus sungai alas,” sebutnya.

Berdasarkan dialog langsung Fajri bersama warga Gayo Lues yang mengaku berjalan kaki sampai 10 kilo meter menuju perbatasan Aceh Tenggara, hanya untuk mendapatkan beras.

Karena tak ada lagi warga yang menjual beras, bahkan beberapa hari paska banjir, beras, BBM dan kebutuhan pokok lainnya menghilang dari Kecamatan Putri Betung.

“Warga yang ingin mendapatkan beras dan kebutuhan pokok lainnya, terpaksa harus berjalan kaki sejauh puluhan kilo meter menuju Desa Rumah Bundar Aceh Tenggara, kendati harus naik turun gunung akibat jalan telah amblas ke dasar sungai Alas,”ucap Fajri.

Fajri juga meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo agar secepatnya mengirim bantuan kepada warga yang berada di Kecamatan Putri Betung, karena mereka sudah banyak yang kelaparan ke habisan beras.

” Mohon kepada Pemerintah Daerah Gayo Lues agara secepatnya memberikan bantuan kepada warga yang berada di Desa Telengat Parpunge Kecamatan Putri Betung, akses bisa melalui Kabupaten Aceh Tenggara ini,” harap Fajri.