Gus Fawait Ngantor di Kencong, Tegaskan Warga Jember Bisa Berobat Gratis di Seluruh Indonesia

Gus Fawait Ngantor di Kencong, Tegaskan Warga Jember Bisa Berobat Gratis di Seluruh Indonesia
Gus Fawait Ngantor di Kencong, Tegaskan Warga Jember Bisa Berobat Gratis di Seluruh Indonesia

HALOPOS.ID|JEMBER -Bupati Jember Gus Fawait kembali menegaskan dua program prioritas Pemkab Jember: layanan berobat gratis melalui Universal Health Coverage (UHC) dan penyaluran insentif bagi guru ngaji pada kegiatan Bunga Desaku di Kecamatan Kencong, Jumat (21/11/2025),

Acara yang mempertemukan bupati dengan guru ngaji, ketua pengajian, tokoh masyarakat, dan warga Kencong tersebut menjadi sarana memastikan bahwa kebijakan pemerintah benar-benar dirasakan hingga tingkat desa.

Seluruh Warga Jember Dapat Berobat Gratis Se-Indonesia

Sejak 1 April 2025, seluruh warga Jember telah dijamin memperoleh layanan kesehatan gratis di semua rumah sakit di Indonesia, termasuk layanan untuk ibu hamil dan persalinan. Kebijakan ini diharapkan menghapus kekhawatiran masyarakat dalam mengakses fasilitas kesehatan.

“Mulai 1 April, seluruh warga Jember bisa berobat gratis di seluruh rumah sakit di Indonesia, termasuk ibu hamil dan melahirkan,” ujar Gus Fawait.

Bupati juga mencontohkan kasus seorang perantau asal Jember di Surabaya yang tetap mendapatkan layanan gratis setelah aktivasi UHC dilakukan melalui Puskesmas Kencong. Hal ini menunjukkan bahwa layanan tersebut benar-benar berlaku secara nasional.

Gus Fawait meminta para tokoh masyarakat membantu menyebarkan informasi agar warga mengetahui bahwa hak atas layanan kesehatan gratis berlaku tanpa syarat rumit maupun batasan administratif.

Penyaluran Insentif Guru Ngaji Harus Tepat Sasaran

Selain kesehatan, forum Bunga Desaku juga membahas pendataan insentif guru ngaji. Beberapa peserta mengaku belum masuk daftar penerima karena kendala administrasi di desa.

Menanggapi hal tersebut, Bupati langsung meminta jajarannya melakukan pengecekan detail dan memastikan tidak ada guru ngaji yang terlewat. Ia menegaskan bahwa proses pendataan sepenuhnya berada di tingkat desa dan harus diputuskan melalui musyawarah desa sebelum diajukan ke kabupaten.

“Alurnya dari kepala desa, dibahas di musdes, baru diajukan ke kabupaten. Tidak boleh ada yang dilewati,” tegasnya.

Gus Fawait juga mengimbau para guru ngaji yang belum terdata untuk segera menghubungi kepala desa masing-masing agar verifikasi dapat dilakukan dengan cepat.

Manfaat Program Harus Dirasakan Seluruh Warga

Dengan dua program besar—UHC gratis se-Indonesia dan insentif guru ngaji—Pemkab Jember berharap manfaat kebijakan dapat diterima secara merata oleh seluruh masyarakat.

“Yang terpenting, kebijakan pemerintah harus memberikan manfaat nyata. Pemerintah hadir untuk memastikan itu,” tutup Gus Fawait.