Gubernur Herman Deru Segera Surati Kementrian ESDM

PALEMBANG – Beberapa wilayah di Sumatera Selatan mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kilogram sejak beberapa pekan terakhir. Gubernur Sumsel, Herman Deru pun akan mengirim surat penambahan kuota ke Dirjen Migas, Kementerian ESDM.

Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemprov Sumsel, Ekowati Retnaningsih, mengatakan kelangkaan gas elpiji ini disebabkan beberapa faktor.

Pertama, karena kuota yang dimiliki Sumsel memang tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Hal itu menyebabkan kelangkaan, dan lonjakan harga di tingkat pengecer.

“Saat Gubernur Sumsel, Herman Deru, berkunjung ke Kabupaten Lahat beberapa hari lalu, harga gas elpiji 3 kilogram di sana bahkan sampai Rp 30 ribu per tabung,” katanya, Sabtu (30/10).

Kemudian, faktor kedua yakni pangkalan gas elpiji yang lebih banyak menjual ke pengecer dibandingkan menjual kepada masyarakat secara langsung.

Dimana dari 136 agen dan 6.100 pangkalan gas elpiji di Sumsel semuanya sudah menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET). Sementara kenaikan harga terjadi dari tingkat pengecer karena margin untuk biaya transportasi, upah buruh, dan sebagainya.

“Pengecer ini biasanya langsung drop dengan jumlah yang cukup banyak, ditambah rantai penjualan yang panjang sehingga harganya jauh meningkat,” katanya.

Tidak hanya itu,fator ketiga adanya pengurangan pada pendistribusian kuota oleh Pertamina yang dilakukan pada satu daerah dan dipindahkannya ke daerah lain.

“Menurut Pertamina, kuota yang diturunkan sesuai alokasi yang ditetapkan Dirjen Migas, tapi setelah kami lihat distribusinya tidak sesuai dan merata,” katanya.

Seperti data yang ditemukan di Lahat, kuota yang diterima harusnya 9.563 metrik ton, namun hingga Desember nanti diperkirakan hanya 9.453 metrik ton dengan selisih 110 ton metrik.

“Alasan Pertamina pengurangan itu untuk memenuhi kebutuhan daerah lain yang permintaannya tinggi,” katanya.

Maka dari itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru telah berinisiatif untuk membuat surat kepada Dirjen Migas meminta penambahan kuota gas elpiji 3 kilogram agar tidak ada gejolak.

Pemprov Sumsel sudah mengajukan 229.781 metrik ton. Hanya saja terealisasi 213.565 metrik ton. Jumlah itu memang telah mengalami sedikit penambahan dibanding tahun 2020 lalu, yang realisasinya 211.525 metrik ton. (RZ)

 

Editor: Hendra P