Ekspor Pertanian di Sumsel Rendah

Ilustrasi aktivitas pertanian. (Dok. Kementan)
Ilustrasi aktivitas pertanian. (Dok. Kementan)

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) mencatat kontribusi ekspor komoditas pertanian paling rendah dibandingkan komoditas lain, yakni hanya di angka 1,09 persen dengan nilai 7,41 juta dolar AS.

“Sosialisasi dan sinergi antar instansi diperlukan agar komoditas pertanian dari Sumsel laik untuk diekspor,” ujar Kepala BPS Sumsel, Zulkipli, Senin (3/1/2022).

Berdasarkan persentase ekspor menyeluruh di Sumsel pada November 2021, tercatat mencapai 547,17 dolar AS dengan sektor industri pengolahan berkontribusi paling besar hingga mencapai 65,01 persen atau sekitar 307,27 juta dolar AS.

“Disusul pertambangan dengan kontribusi 32,09 persen dengan nilai 232,50 juta dolar AS,” kata dia.

Meskipun kontribusi produk pertanian minim terhadap keseluruhan ekspor Sumsel, namun jumlah itu ada peningkatan dibandingkan tahun lalu. Dibandingkan data dari tahun ke tahun atau year to year (YoY) ada peningkatan 1,93 persen. Jika dibandingkan per Januari-November 2021 dengan periode tahun 2020, ekspor pertanian naik 24,95 persen.

“Komoditas dengan peningkatan ekspor paling tinggi di sektor pertanian adalah kelapa dan lada hitam,” timpalnya.

Zulkipli mengatakan, komoditi karet, bubur kertas, dan batu bara masih menjadi penyumbang terbesar di Sumsel. Namun upaya pemerintah untuk meningkatkan  ekspor produk pertanian hingga tiga kali lipat sampai 2024, harus diapresiasi dan didukung penuh.

“Potensi sumber daya alam yang dimiliki cukup besar. Sumsel memiliki kopi, teh, dan lada hitam yang potensial untuk terus dikembangkan,” tambah dia.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, Hafni Zahara mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat komoditas pertanian di Sumsel masih rendah. Salah satunya pencatatan sebagai produk daerah lain.

“Kopi selama ini tercatat diekspor melalui Pelabuhan Panjang, Lampung. Namun ekspor kopi hanya sampelnya saja,” terangnya.

Menurutnya, hal penting bagi Sumsel untuk memiliki pelabuhan laut dalam seperti yang direncanakan, yakni Pelabuhan Tanjung Carat. Harapannya, produk pertanian di Sumsel dapat tercatat sebagai hasil ekspor dari Bumi Sriwijaya. (ZR)

Editor : Herwanto.