Dinsosnakertrans Yogyakarta Gelar Tim Visit Lansia, Ajak Mahasiswa Sebagai Partisipan

Jogja Sapa Lansia Sasar Enam Kelurahan Terjunkan Mahasiswa di Kota Yogya. (Foto : Pemko Yogya)
Jogja Sapa Lansia Sasar Enam Kelurahan Terjunkan Mahasiswa di Kota Yogya. (Foto : Pemko Yogya)

HALOPOS.ID|YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Tim Visit Lansia pada hari Rabu (16/4), bertempat di Ajisaka Resto, Yogyakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Quick Win ‘Jogja Sapa Lansia’ Tahun 2025, dengan lokasi kegiatan tersebar di enam kelurahan, yakni di Kelurahan Baciro, Gedongkiwo, Semaki, Wirogunan, Purbayan, dan Kotabaru.

Kepala Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengungkapkan, sebanyak 201 partisipan terlibat dalam kegiatan ini, termasuk mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Yogyakarta seperti Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, STIKES Bethesda, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW).

“Kegiatan Jogja Sapa Lansia ini akan melibatkan para relawan yang turun langsung ke rumah-rumah lansia, membahas kesehatan, kondisi psikologis, serta menggali pesan dan kesan mereka. Ini adalah bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat,” jelas Maryustion Tonang.

Maryustion mengungkapkan bahwa jumlah lansia di Kota Yogyakarta terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jumlah penduduk lansia pada bulan Desember 2024, tercatat sebanyak 64.267 warga lansia atau 15,46 persen. Jumlah ini merupakan total penduduk Kota Yogyakarta yang berjumlah 415.605 jiwa.

Ia berharap, dengan dibantu relawan dari perguruan tinggi, Kota Yogyakarta tetap menjadi kota yang nyaman bagi para lansia.

Pada kesempatan ini, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa Pemkot rutin menyediakan layanan tes kesehatan gratis yang rutin dilakukan, seperti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol yang bisa dimanfaatkan bagi para lansia. Namun, ia menegaskan pentingnya keterlibatan semua elemen masyarakat.

“Mari bersama membangun Jogja yang lebih istimewa. Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Dalam menyongsong Indonesia Emas, kalian harus bersemangat dan berani berkontribusi,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar mahasiswa tidak hanya berperan sebagai relawan, melainkan datang sebagai ‘murid kehidupan’. “Dengarkan cerita mereka, pelajari nilai-nilai hidup yang mereka jalani, dan jadikan itu bekal dalam membangun masa depan yang lebih bijaksana,” imbuhnya.
Wawan juga menyampaikan apresiasi kepada SurveyMETER, Fopperham, serta seluruh mitra kampus yang telah berpartisipasi dalam mendukung suksesnya kegiatan ini.

Saat ditemui, salah satu mahasiswa dari STIKES Bethesda, Eka Raihan Dieno Ferdhian, mengaku telah mempersiapkan diri sebelum turun ke lapangan. Ia mempelajari cara mengendalikan emosi dan berusaha lebih peduli terhadap lansia.

“Kegiatan ini sangat bagus. Jogja dikenal memiliki banyak lansia, termasuk yang berasal dari luar daerah. Kegiatan seperti ini membuat mereka mendapat perhatian dan perawatan yang layak,” tuturnya. (SN)

Penulis: SimonEditor: Herwanto