HALOPOS.ID|ACEH TENGGARA – Dayah Badrul Ulum di Desa Lawe Penanggalan, Seldok Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, salah satu pesantren tertua di Aceh Tenggara kini luluh lanta di terjang banjir bandang, Kamis 27 November 2025.
Hasan warga setempat, meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tenggara untuk menindak tegas pembalakan liar yang merusak bukit- bukit menjadi gundul sehingga tidak dapat menyerap air hujan yang turun.
“Kepada Pemerintah Daerah dan pihak terkait TNGL agar menindak tegas para oknum pembalak liar di Aceh Tenggara ini,” katanya kepada Halopos.id, Jumat 28 November 2025.
Ia menyebutkan Kabupaten Aceh Tenggara ini berada di lembah yang diapit oleh perbukitan, kalau bukit – bukit tersebut gundul, tidak ada lagi pohon besar, sehingga apa bila musim penghujan seperti ini bukit tersebut akan mudah longsor, mengakibatkan banjir bandang seperti saat ini, katanya
Sebut Ia dengan adanya musibah banjir bandang ini akses jalan lintas Aceh Tenggara, Gayo Lues lumpuh total, banyak warga terisolir, dan terjebak banjir, perekonomian pun lumpuh, seperti minyak pertamax maupun pertalite dan solar langka, di karenakan mobil tidak bisa lewat.
Hasan juga berharap kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, di Aceh Tenggara ini sering terjadi musim banjir bandang yang banyak menelan jiwa, oleh karena itu harapan kami tindak tegas para oknum pembalak liar, agar tidak merusak hutan kita ini.
“Marilah jaga hutan kita agar tidak lagi terjadi banjir bandang lagi , sayangilah bumi sepakat segenep demi keselamatan dan kemakmuran masyarakat Aceh Tenggarang” harapnya.
Amatan Halopo.id terlihat kayu gelondongan bercampur lumpur dan batu besar berserakan menimpa bangun- bangun pondok pesantren Badrul Ulum dan rumah warga.
















