HALOPOS.ID|PAGAR ALAM – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Desa Wisata Gunung Dempo menggelar aksi nyata dengan menyebarkan 30 tong sampah di berbagai titik strategis kawasan wisata. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan wisatawan dalam menjaga kebersihan serta mengelola sampah secara efektif.
Diki Ucam Permadi, selaku Pembina Desa Wisata Gunung Dempo, menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang baik dan benar menjadi kunci utama dalam menjaga kelestarian alam.
“Sampah bukan hanya sekadar limbah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Jika dikelola dengan baik, sampah bisa bernilai ekonomis dan mendukung keberlanjutan ekowisata di Gunung Dempo. Kami ingin mengedukasi wisatawan dan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan dengan menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu,” ujar Diki.
Menurutnya, kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Selain penyebaran tong sampah, program edukasi seperti pemilahan sampah organik dan anorganik, serta pengolahan sampah menjadi produk daur ulang, juga akan terus digalakkan.
Sementara itu, Wawan Alamsyah sebagai Ketua Kawasan Desa Wisata Gunung Dempo, dalam kesempatan yang sama, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari keberlanjutan program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, yang telah dirancang bersama tim pendampingan ahli dari Kementerian Pariwisata pada September 2024 lalu. Salah satu fokus utama dari rencana aksi tersebut adalah program resiliensi melalui pembentukan bank sampah yang akan segera direalisasikan di kawasan desa wisata.
“Keberlanjutan program ADWI 2024 sangat penting bagi pengembangan ekowisata di Gunung Dempo. Salah satu langkah konkret yang segera kami wujudkan adalah pembentukan bank sampah. Program ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, di mana nantinya mereka dapat menjual sampah secara terpilah di bank sampah tersebut. Dengan begitu, sampah yang sebelumnya hanya menjadi limbah, kini bisa memiliki nilai ekonomi dan menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan,” jelas Wawan.
Dampak Sampah terhadap Lingkungan
Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari ekosistem, mengganggu keberlanjutan wisata, serta menimbulkan bencana lingkungan. Oleh karena itu, Desa Wisata Gunung Dempo mengajak semua pihak, termasuk wisatawan, masyarakat lokal, dan pemerintah, untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
“Kami berharap aksi kecil ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan budaya bersih dan sadar lingkungan. Wisata yang nyaman adalah wisata yang bebas dari sampah. Mari bersama-sama menjaga Gunung Dempo tetap hijau dan lestari,” tambahnya.
Melalui momentum HPSN ini, diharapkan Desa Wisata Gunung Dempo dapat menjadi contoh dalam penerapan pengelolaan sampah terpadu, sekaligus meningkatkan daya tarik wisata dengan konsep eco-tourism yang berkelanjutan.
Berita telah disusun dengan angle utama terkait aksi nyata Desa Wisata Gunung Dempo dalam mengelola sampah sebagai bagian dari upaya eco-tourism berkelanjutan. Jika ada yang perlu disesuaikan, silakan beri masukan! (**)