HALOPOS.ID|PALEMBANG – Salah satu yang menentukan kelulusan di tahun 2022 ini para siswa harus mengikuti Ujian Satuan Pendidikan (USP) yang sejak kemarin digelar serentak
Demi agar siswa sekolah yang di pimpinnya lulus 100 kepala SMP Negeri 5 Palembang Nursiah Lelawati melakukan jemput bola kepada siswa yang tidak hadir pada saat USP yabg sudah berlangsung satu hari tersebut.
“Berdasarkan informasi dari guru bimbingan Konseling (BP) siswa yang tidak ikut USP ini mempunyai permasalahan pribadi, ya salqh satunya broken home, ada karena ditinggal orang tua meninggal sehingga mereka kurang kasih sayang,” ujarnya.
Dikatakannya, siswa yang tidak hadir dirinya menugaskan beberapa guru termasuk para satpam untuk datang kerumah siswa tersebut dan menjemputnya agar anak ikut ke sekolah guna mengikuti USP ini.
“Alhamdulillah, mereka yang tidak hadir kemarin sempat kita datangi rumahnya dan hari ini mereka hadir meski sekolah harus jemput bola,” ucapnya.
Menurut Nusiah keberhasilan siswa ini merupakan tanggung jawab kita sebagai pihak sekolah. ” Kita ingin anak anak ini lulus berhasil dan bisa menjadi bekalnya untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya,”kata Nusiah.
“Tanpa ikut USP ini bagaimana mungkin mereka bisa lulus, alhamdulillah hari kedua ini berjalan dengan baik,” terangnya.
Dia menyebutkan, tahun ini siswa SMPN 5 yang ikut USP ada 205 orang, dari jumlah ini Nusiah berharap anak anak tersebut lulus seratus persen.
Oleh karena itu lanjutnya, siswa yang tidak ikut tersebut tersebut di jemput agar mau ikut USP. “Ya apabila dengan tidak ikut siswa dalam USP tentunya persentasenya akan berkurang,”ucapnya.
“Sehingga saya mengajak rekan rekan guru termasuk juga para satpam untuk mendatangi rumah siswa yang tidak ikut USP kemarin di dalam perjalanan kami menemukan anak yang tidak ikut USP ini ternyata dia sedang bekerja,”terangnya.
Dijelaskakannya, dua kali pihanya kemarin jemput bola, namun anak yang tidak ikut USP ini tidak mau ke sekolah
“Akhirnya saya menyuruh salah satu guru dan satpam untuk bawa soal ketempat anak itu bekerja,”ujar Nusiah.
Dan anak tersebut mengerjakan soal USP dan anak itu juga berjanji hari ini (hari kedua USP) Selasa. 24 Mei 2022 dia akan datang. Tapi kenyataannya tadi pagi menurut informasi dari guru BK anak yang tidak ikut USP ini masih malu.
“Saya fikir saya perlu turun siapa tau dengan kedatangan saya selaku Kepala sekolah anak ini mau dijemput dan alhamdulillah doa terkabul, saya jemput anak tersebut saya ajak ke sekolah mengikuti USP, hanya saja karena anak ini masih malu, maka anak tersebut kami tempat di satu ruangan khusus agar dia bisa mengerjakan USP mata pelajaran hari kedua,”bebernya.
Menurut keterangan Nusiah siswa yang dijemputnya ada 4, satu langsung masuk dan bergabung dengan siswa lain, satu yang masih malu maka kita tempatkan di ruang lain, dan untuk dua orang lagi satu ke Kalimantan, satu lagi mudik ke dusun.
“Untuk kedua anak tersebut dirinya belum mendapatkan kontak anak tersebut, tapi kami terus berusaha sampai sebelum pengumuman mudah mudahan kami bisa menghubungi dua anak ini,”harapnya.
Ditambahkannya, bagi anak anak yang saat pelaksanaan USP ini terhalang kendala seperti masalah malu seperti tadi kita jemput bola, pihak sekolah masih memberikan kesempatan pada anak tesebut untuk ikut USP susulan.
“Masih kami beri kesempatan, karena seperti hari ini saja ada salah satu siswa ada orang tuanya baru meninggal mungkin rasa duka ada pada anak tersebut kita tidak bisa memaksa, ya kita beri kesempatàn anak ini ikut USP susulan, itu kebijakan kami atas rembukan dengan para guru karena biar bagaimanapun kasihan anak ini siapa yang tidak mau sedih dan siapa yang tidak mau sakit, biarlah mudah mudahan rasa duka anak tersebut sudah hilang kuta ijutkan USP susulan, yang penting anak tersebut dapat menyelesaikan USP,” pungkasnya. (Hasan Basri)
Editor : Herwan.