HALOPOS.ID|YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk mengembangkan Kotabaru sebagai destinasi wisata alternatif, guna mengurangi kepadatan wisata di Malioboro dan memperkenalkan potensi unik kawasan tersebut. Salah satu upaya nyata dalam mewujudkan hal ini adalah melalui Tour De Kotabaru 2025, yang akan digelar pada 8-9 Februari 2025 di Lapangan Samping McD Sudirman, Yogyakarta.
Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata Dinas Pariwisata, Yurnelis Piliang, menyatakan bahwa Kotabaru memiliki banyak keunggulan yang layak dikembangkan sebagai destinasi wisata.
“Kotabaru memiliki keunikan tersendiri, banyak bangunan cagar budaya bergaya Indies, wisata kuliner, sekolah unggulan, wisata belanja, hingga tempat perawatan kecantikan. Selain itu, banyak komunitas aktif di sini. Kami berharap kegiatan ini mendorong mereka untuk mengembangkan Kotabaru sebagai destinasi wisata alternatif,” ujar Yurnelis dalam jumpa pers di Kantor BPR Madani Sejahtera Abadi, Jumat (7/2/2025),
Tour De Kotabaru yang telah memasuki tahun keempat akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik. Acara akan dimulai dengan Pesta Pelajar Kotabaru yang melibatkan sekolah-sekolah di kawasan tersebut. Kemudian walking tour yang diikuti sekitar 100 wisatawan juga akan menjadi daya tarik utama, memungkinkan peserta menjelajahi keindahan Kotabaru.
“Harapannya Tour De Kotabaru akan digelar setiap Februari sebagai agenda tahunan yang melibatkan berbagai elemen pariwisata, mulai dari pelaku usaha, sekolah, museum, hingga komunitas. Tahun ini, acara semakin spesial dengan kolaborasi bersama komunitas Jazz Kotabaru, yang lahir dan berkembang di kawasan tersebut,” ungkap Yurnelis.
Selain itu, Yurnelis membeberkan akan ada lomba fotografi yang diikuti 100 fotografer, Jazz Kotabaru yang digelar pada malam hari, serta Fun Run pada Minggu pagi. Tahun ini, Fun Run dijadwalkan pagi hari karena tingginya antusiasme peserta tahun sebelumnya yang mencapai 500 orang.
Melalui event ini, pihaknya berharap semakin banyak wisatawan yang mengenal dan berkunjung ke Kotabaru, sehingga kawasan ini dapat berkembang sebagai destinasi wisata unggulan yang strategis dan berdaya saing tinggi.
“Dengan melibatkan pelaku usaha pariwisata, jasa, sekolah, museum, serta komunitas yang ada, kami ingin semakin memperkenalkan Kotabaru ke lebih banyak orang,” tutup Yurnelis.
Sementara itu, Co-Founder Jazz Kotabaru, Aji Wartono, menjelaskan bahwa Jazz Kotabaru untuk pertama kalinya berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Tour De Kotabaru 2025. Membawa semangat kebersamaan dan toleransi melalui musik, bukan sekadar ajang pertunjukan musik, tetapi juga gerakan sosial yang mendorong inklusivitas di Kotabaru, Yogyakarta.
“Jazz Kotabaru lahir atas inisiatif berbagai pihak untuk mengenalkan kawasan bersejarah Kotabaru sekaligus menjadi wadah perjumpaan lintas komunitas. Musik menjadi sarana mempererat hubungan antar kelompok dengan latar belakang yang berbeda, menciptakan ruang yang harmonis dan inklusif,” ujar Aji.
Pada kesempatan kali ini, Jazz Kotabaru mengusung tema “Srawung”, yang tidak hanya bermakna perjumpaan tetapi juga menggambarkan proses saling belajar dan berbagi inspirasi.
“Kami ingin menghadirkan Jazz Kotabaru bukan sekadar sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bukti bahwa keragaman dapat bersatu dalam harmoni. Musik menjadi alat pemersatu yang menghubungkan banyak pihak dalam semangat kebersamaan,” jelas Aji.
Lebih dari sekadar sebuah pertunjukan, Jazz Kotabaru juga menjadi wadah bagi musisi lokal untuk tampil dan berkembang. Aji menekankan bahwa tujuan utama Jazz Kotabaru bukan untuk bersaing dengan komunitas musik besar, melainkan untuk melengkapi dan memberikan ruang bagi talenta lokal agar bisa menjadi tuan rumah di kotanya sendiri.
Sebagai informasi, Jazz Kotabaru awalnya bernama Jazz Syuhada, berkembang melalui kolaborasi dengan berbagai komunitas di Yogyakarta, termasuk Anak Muda Masjid, Orang Muda Katolik, Remaja Gereja, komunitas mahasiswa dari berbagai daerah, pemerintah, serta organisasi kemahasiswaan dari berbagai kampus di Yogyakarta.
Aji Wartono berharap kehadiran Jazz Kotabaru dalam Tour De Kotabaru 2025 semakin menegaskan identitas Kotabaru sebagai kawasan yang tidak hanya kaya akan sejarah dan arsitektur, tetapi juga sebagai ruang yang mendukung keberagaman, seni, dan budaya. (SN)