HALOPOS.ID|SIDOARJO – Renovasi rumah tak layak huni (RTLH) di Sidoarjo tahun ini bukan sekadar program fisik. Bupati Sidoarjo, Subandi, ingin lebih dari itu. Lewat inspeksi mendadak di Porong dan Krembung, Sabtu (23/8/2025).
Ia menegaskan bahwa program RTLH harus berdampak nyata pada kehidupan warga, tidak berhenti pada dinding yang diplester atau atap yang diganti baru.
“Rumah layak, ekonomi juga harus bergerak. Dua hal ini tidak bisa dipisahkan,” ujar Subandi saat menyerahkan simbolis bantuan renovasi rumah kepada Slamet Widodo (73), warga Porong.
Tahun ini, Pemkab Sidoarjo menargetkan perbaikan 164 RTLH. Setiap rumah mendapatkan Rp30 juta. Selain itu, ada tambahan dukungan dari Kodim 0816 sebanyak 158 unit dan Baznas Sidoarjo yang siap menggelontorkan 20–25 rumah per bulan.
Namun, sidak kali ini tidak berhenti di rumah. Subandi juga meninjau “bedah warung” yang sudah berjalan di Porong. Salah satunya milik Bu Leny, yang kini warung sederhananya berdiri lebih rapi dan mulai ramai pembeli.
“Bedah warung ini bukan hanya soal tembok dan etalase. Di sini ada harapan baru, ada perputaran ekonomi. Dari warung kecil, keluarga bisa bangkit dan mandiri,” tegas Subandi.
Program bedah warung yang diluncurkan Pemkab Sidoarjo dianggap sebagai pelengkap RTLH. Rumah yang lebih layak memberi kenyamanan, sementara warung yang lebih representatif membuka jalan untuk kemandirian ekonomi.
Slamet Widodo tak kuasa menahan haru saat menerima bantuan RTLH. “Alhamdulillah, akhirnya rumah saya diperbaiki. Terima kasih atas kepedulian Pemkab,” katanya dengan suara bergetar. Hal senada diungkapkan Isti Wahyudi dari Krembung yang sampai menitikkan air mata saat rumahnya mendapat sentuhan program ini.
Subandi menegaskan, kolaborasi antara pemerintah, TNI, dan Baznas akan terus diperkuat agar program pro-rakyat seperti ini bisa berjalan berkelanjutan.
“Kami ingin pembangunan tidak berhenti di pusat kota. Desa juga harus merasakan. Rumah layak dan ekonomi yang bergerak akan melahirkan masyarakat yang lebih berdaya,” ujarnya.