HALOPOS.ID|PALEMBANG – Turnamen Kejuaraan Daerah (Kejurda) Squash Piala Wali Kota Palembang Cup 2025 resmi digelar di Venue Squash Tribun Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sabtu (20/12/2025).
Ajang ini kembali menjadi ruang strategis pembinaan atlet sekaligus sarana pencarian bibit-bibit unggul cabang olahraga squash di Kota Palembang. Pembukaan turnamen tersebut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan olahraga.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Palembang, Dr. Ahmad Omar Damrah, hadir mewakili Wali Kota Palembang, Drs. H. Ratu Dewa, M.Si. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas konsistensi penyelenggaraan Kejurda Squash yang dinilai memiliki peran penting dalam pengembangan olahraga prestasi di daerah.
Menurut Ahmad Omar Damrah, meskipun squash belum tergolong olahraga yang populer di tengah masyarakat luas, Pemerintah Kota Palembang tetap menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pengembangannya. Ia menilai, olahraga ini memiliki potensi besar untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi apabila dibina secara berkelanjutan dan terarah.
“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan turnamen ini. Squash memang belum terlalu memasyarakat, sehingga perlu pembinaan dan sosialisasi yang terus menerus. Dengan dukungan fasilitas yang sudah ada, serta pemanfaatan teknologi dan digitalisasi yang saat ini berkembang, kami optimistis squash dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan, Pemkot Palembang akan terus memberikan dukungan terhadap cabang olahraga squash sebagai bagian dari upaya meningkatkan prestasi atlet daerah, sekaligus memperkuat citra Kota Palembang sebagai kota olahraga. Dukungan tersebut, lanjutnya, tidak hanya dalam bentuk fasilitasi kegiatan, tetapi juga mendorong sinergi antara pemerintah, pengurus cabang olahraga, dan komunitas olahraga.
Sementara itu, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Squash Indonesia (PSI) Sumatera Selatan, Ir. Agus Darwa, M.Si., mengungkapkan bahwa squash memiliki latar belakang sejarah sebagai olahraga yang identik dengan kalangan elit. Kondisi tersebut, menurutnya, menjadi salah satu faktor yang membuat squash membutuhkan waktu panjang untuk dikenal dan diminati masyarakat luas.
“Squash mulai berkembang di Sumatera Selatan sejak 2015, dan Pengprov PSI Sumsel resmi terbentuk pada 2016. Saat ini sudah ada 10 pengurus cabang di tingkat kabupaten/kota. Kota Palembang menjadi salah satu yang paling aktif dalam pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan,” ungkap Agus Darwa.
Ia tidak menampik bahwa keterbatasan sarana dan prasarana masih menjadi tantangan utama dalam pengembangan squash. Olahraga ini membutuhkan venue khusus dengan standar tertentu, sehingga tidak semua daerah mampu langsung membangunnya.
Meski demikian, Pengprov PSI Sumsel terus melakukan sosialisasi serta mendorong pemerintah daerah untuk mulai menghadirkan fasilitas squash, meskipun secara bertahap dan sederhana.
“InsyaAllah mulai 2026 nanti beberapa kabupaten/kota sudah berencana membangun sarana squash. Meskipun masih sederhana, yang terpenting adalah semangat untuk mengenalkan squash dan menumbuhkan motivasi atlet agar terus berprestasi,” tambahnya.
Di tingkat kota, Ketua Squash Kota Palembang, Muhammad Ali Ruben, S.H., M.H., menjelaskan bahwa Kejurda Squash Piala Wali Kota Palembang Cup 2025 merupakan pelaksanaan tahun kedua.
Konsistensi penyelenggaraan turnamen ini menjadi bukti keseriusan pengurus dalam membangun fondasi pembinaan atlet squash sejak usia dini.
Turnamen tahun ini mempertandingkan dua kategori, yakni kategori umum dan kategori kelompok umur. Total peserta yang ambil bagian mencapai sekitar 30 atlet, mulai dari tingkat SMP hingga atlet dewasa.
“Kegiatan ini memang kami fokuskan untuk menjaring dan membina bibit-bibit atlet berprestasi. Dari sinilah nanti akan terlihat potensi atlet yang bisa dikembangkan lebih lanjut,” jelasnya.
Muhammad Ali Ruben menambahkan, atlet-atlet terbaik yang muncul dari ajang Wali Kota Cup 2025 akan dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan tingkat nasional yang dijadwalkan berlangsung pada tahun depan di Bandung dan Jakarta. Pembinaan lanjutan akan dilakukan secara lebih intensif, baik dari sisi teknik, fisik, maupun mental bertanding.
“Palembang sebagai ibu kota provinsi memiliki potensi besar. Atlet hasil dari Wali Kota Cup ini akan kami latih lebih serius agar mampu bersaing di level nasional dan membawa nama daerah,” pungkasnya.
Melalui Kejurda Squash Piala Wali Kota Palembang Cup 2025, diharapkan olahraga squash semakin dikenal masyarakat, sekaligus menjadi wadah lahirnya atlet-atlet andalan yang mampu mengharumkan nama Palembang dan Sumatera Selatan di kancah nasional.
Dari Olahraga Elite ke Ajang Prestasi, Kejurda Squash Wali Kota Cup 2025 Digelar
















