Daerah  

Ciptakan “Net Zero Emission”, BMKG Siap Lebih Awal

Ilustrasi
Ilustrasi

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Sumatera Selatan sedang mengalami peralihan musim dari kemarau ke penghujan.

Peralihan musim itu pun diperkirakan akan berpotensi terhadap bencana hidrometeorologi, yang ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai petir.

Diperkirakan curah hujan yang akan mengguyur di hampir seluruh wilayah memiliki intensitas yang tinggi.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas 1 Palembang, Desindra Deddy Kurniawan mengatakan, berbagai kesiapan kesiapan telah dilakukan di awal melalui BMKG untuk terus memberikan informasi istilah dikenal informasi Early warning.

Kemudian dari dasar itu akan di implementasikan untuk di sampaikan pemerintah provinsi Sumsel. Dalam hal ini Dinas Kominfo, BPBD serta instansi terkait lainnya.

“Informasi itu akan menjadi dasar bagi Pemprov maupun Pemkot dan Pemkab untuk antisipasi lebih awal. Kemudian informasi BMKG akan di lanjutkan lagi sampai ke level tingkat kecamatan bahkan level kelurahan,” kata Desindra, Minggu (2/9/2022).

Lebih lanjut, kata Desindra menyampaikan, Gubernur Sumsel Herman Deru merespon dan mengapresiasi dan memberikan arahan kepada jajaran tingkat OPD untuk meningkatkan kesiap Siagaan, khususnya lebih memperhatikan informasi dari BMKG.

“Beliau memerintahkan jajarannya untuk mawas dari BMKG sebagai acuan untuk melakukan antisipasi bencana.
Sebab Bulan Agustus – September sudah masuk musim penghujan, biasanya musim kering berubah hujan,” ucap Desindra sesuai arahan Gubernur Herman Deru.

Kemudian, Pak Gubernur meminta antisipasi lebih awal dengan harapan di Provinsi Sumsel bisa mewujudkan Net Zero Emission.

“Artinya Jika ada bencana di Sumsel sudah antisipasi lebih awal,” tandasnya.