Bupati Jember Raih 5 Penghargaan Nasional dalam Dua Pekan, Bukti Kepemimpinan Transformatif

Bupati Jember Raih 5 Penghargaan Nasional dalam Dua Pekan, Bukti Kepemimpinan Transformatif
Bupati Jember Raih 5 Penghargaan Nasional dalam Dua Pekan, Bukti Kepemimpinan Transformatif

HALOPOS.ID|JEMBER – Di bawah kepemimpinan Bupati Muhammad Fawait, Kabupaten Jember menunjukkan lompatan besar dalam berbagai sektor pembangunan.

Dalam kurun waktu hanya dua pekan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember sukses memborong lima penghargaan nasional bergengsi, mencerminkan arah pembangunan yang visioner dan berbasis kolaborasi nyata.
Deretan

Bupati yang akrab disapa Gus Fawait itu menegaskan bahwa sederet penghargaan tersebut bukan sekadar pencapaian simbolik, melainkan bukti nyata transformasi pemerintahan menuju tata kelola yang akuntabel dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Lima penghargaan dalam dua pekan bukan semata soal prestasi, tapi bukti bahwa arah pembangunan Jember sudah berada di jalur yang benar—berbasis kolaborasi, data, dan kerja nyata,” ujar Gus FaFawait Sabtu 18/10/2025).

Pada pekan pertama Oktober 2025, Pemkab Jember langsung mengukir tiga prestasi nasional:

Indonesian Collaborative Partnership Regency Award pada ajang Wonderful Indonesia Regency Impact Award 2025 di Bali.

Mohamad Syafei Award 2025 di bidang pendidikan.

Anggaraksa Dharma Award dari Kementerian Dalam Negeri untuk kategori Inspektorat Berkinerja Terbaik 2025.

Tak berhenti di situ, dua penghargaan tambahan kembali mengukuhkan reputasi Jember sebagai daerah dengan inovasi berkelanjutan:

Penghargaan Penggerak Desa Berdaya dan Berkelanjutan, atas komitmen Bupati Fawait dalam pemberdayaan masyarakat desa.

Juara III East Java Tourism Marketing Award (EJTMA) 2025, kategori Best Marketing Campaign melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember.

Menurut Gus Fawait, kelima penghargaan tersebut menandai keseimbangan pembangunan Jember antara sektor desa dan pariwisata. Program pemberdayaan masyarakat berjalan seiring dengan inovasi promosi wisata yang kreatif dan inklusif.

“Satu sisi kita bangun desa agar mandiri dan berkelanjutan, di sisi lain kita kembangkan pariwisata yang memberi nilai tambah bagi ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Bupati Fawait juga menegaskan bahwa penghargaan bukanlah tujuan akhir, melainkan indikator keberhasilan transformasi birokrasi dan meningkatnya partisipasi publik di Jember.

“Desa tumbuh, wisata hidup, pendidikan menguat, dan birokrasi makin akuntabel. Ini hasil kerja bersama seluruh warga Jember,” pungkasnya.

Konsistensi Bupati Muhammad Fawait dalam menata pemerintahan yang kolaboratif dan berbasis data telah membawa Jember menuju arah pembangunan yang lebih inklusif. Dalam waktu singkat, Jember tidak hanya diakui di tingkat provinsi, tetapi juga menjadi model keberhasilan transformasi daerah di tingkat nasional.

Dengan torehan lima penghargaan nasional hanya dalam dua pekan, Jember semakin menegaskan diri sebagai kabupaten berprestasi dengan kepemimpinan transformatif yang membawa semangat perubahan nyata untuk kesejahteraan masyarakat.

Penulis: SupriadiEditor: Herwanto