HALOPOS.ID|LAWANG KIDUL – Dalam rangka memperingati Hari Pencak Silat Nasional, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui Bidang Budaya dan Kearifan Lokal Tim Implementasi Tanjung Enim Kota Wisata (Kowis) menggelar Seminar Silat Kuntau Semende di Museum Batu Bara Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul, Minggu, (15/12/2024).
Dalam sambutannya Sekretaris Kowis PTBA Dwi Handayani mengatakan selain mengelar seminar, acara ini digelar agar perguruan pencak silat yang ada di Kecamatan Lawang Kidul dan beberapa dari Muara Enim dapat bersilaturahmi sekaligus menggangkat budaya dan seni khususnya seni beladiri silat Semende atau Kuntau Semende.
“Acara ini pertama kali diadakan di Tanjung Enim, semoga memberikan inspirasi agar kesenian dan kebudayaan pencak Silat Kuntau Semende dapat exist dan terus berkembang,” ungkap Dwi Handayani dikutip, Senin (23/12/2024).
Mewakili Camat Lawang Kidul, Tamiri mengapresiasi setingginya kepada panitia yaitu Porsiba bersama Tim Kowis PTBA dan seluruh Peguruan Pencak Silat yang dapat hadir pada seminar dan silaturahmi Kuntau Semende.
“Kuntau Semende merupakan salah satu aliran perguruan pencak silat sebagai warisan budaya khususnya di Kabupaten Muara Enim dimana saat ini Kuntau Semende sarana kesenian ketimbang olahraganya karena terus tampil di acara arak-arakan pengantin,” kata Tamiri.
Tamiri berharap dengan adanya kegiatan seperti ini terjalin silaturahmi dengan baik walaupun beda aliran dan perguruan tetap satu keluarga di Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Selain dapat pengetahuan dari narasumber, ia juga berharap semoga PTBA kedepan melalui Porsiba dan Kowis dapat mengagendakan membuat satu event berkelanjutan seperti kompetisi minimal satu tahun sekali karena selain mengasah kemampuan juga dapat mengimplementasikan kemampuan atlet Kuntau Semende.
“Sehingga timbul atlet bertaraf nasional yang berasal dari Kecamatan Lawang kidul,” pungkas Tamiri.
Acara ini menghadirkan 2 narasumber yaitu DR. Dedi Irwanto (Dosen FKIP Sejarah Unsri) sebagai Civitas Akademisi dan Hasdi Sofyan seorang Praktisi Kuntau/Penguntau. (*)