Bonus Peraih Medali Tak Kunjung Cair

Gubernur Sumsel Herman Deru melakukan pelepasan kontingen Sumatra Selatan untuk mengikuti PON XX Papua di akabaring Sport City, Rabu (15/9).
Gubernur Sumsel Herman Deru melakukan pelepasan kontingen Sumatra Selatan untuk mengikuti PON XX Papua di akabaring Sport City, Rabu (15/9).

HALOPOS.ID|PALEMBANG – Sudah 4 bulan sejak berakhirnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021, bonus atlet peraih medali yang dijanjikan Pemprov Sumsel disebut tak kunjung cair.

Keluhan itu disampaikan melalui media sosial dan ramai diperbincangkan warganet terutama di Sumsel.

Keluhan itu disampaikan salah satunya oleh atlet Pencak Silat, Fransiska Sandra Dewi. Ia menyebut bonus itu tak kunjung ada kejelasan. Para atlet dikatakan sangat membutuhkan bonus itu, dan diharapkan tanpa ada potongan dan seluruh pajak ditanggung pemerintah, seperti provinsi lain.
“Sudah 4 bulan berlalu, jangankan keringat kaki yang habis-habisan berpijak untuk memperjuangkan nama baik provinsi sudah hilang memarnya. Bonus sampai hari ini belum jelas kabarnya, entah sampai kapan ada sms banking yang bisa kesengsem melebihi chatan jangan lupa makan dari ayang,” kata dia melalui akun Instagramnya, @dsfransiskaaa.
Dari postingan itu pula ramai diperbincangkan bahwa provinsi lain sudah jauh hari diberikan bonus. “Kami sangat berharap pencairan bonus ini cepat terealisasi dan potongan pajaknya ditanggung pemerintah provinsi, seperti halnya provinsi lainnya yang membagikan bonus secara utuh kepada atletnya,” ujar Sri Maya atlet lari gawang putri berhasil memecahkan rekor nasional di PON Papua.
Wakil Ketua Komisi V, Mgs Syaiful Padli, mengatakan bahwa pihaknya sudah menghubungi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumsel, Ahmad Yusuf Wibowo. Syaiful bilang pencarian bonus atlet PON dan Peparnas Papua terhambat lantaran besaran dana bonus yang dianggarkan.
Anggaran itu tidak sesuai dengan capaian raihan medali yang didapatkan atlet. Bonus atlet yang dianggarkan sebesar Rp 9,2 miliar. Sementara kebutuhannya sebesar Rp 21 miliar.
“Pengakuan Dispora Sumsel bahwa telah mengggelar rapat dengan KONI Sumsel, Inspektorat, BPKAD terkait pencairan tersebut. Solusinya yakni pembayaran bonus akan mengambil anggaran dari hibah KONI Sumsel,” katanya.
Syaiful menuturkan akan mengawal proses realisasi bonus tersebut karena pihaknya juga telah menerima laporan beberapa terkait realisasi bonus ini.
“Solusinya untuk mengcover anggaran bonus ini, nanti kita akan ambil dari hibah KONI. Karena jika dianggarkan di perubahan semakin lama lagi cair, kasihan atlet yang sudah berjuang dan sekarang menanti-nantikan bonus. Intinya kita akan kawal dan perjuangkan hak mereka,” katanya.
Sementara itu, terkait solusi itu KONI Sumsel angkat bicara. Sekretaris Umum KONI Sumsel, Suparman Romans, menyebutkan bonus atlet merupakan janji dari Pemprov Sumsel dan Gubernur Sumsel, sementara realisasinya bukan melalui KONI Sumsel akan tetapi langsung ke Dispora.
“Janganlah kita mencari kambing hitam. Kami bisa bereaksi jangan karena kami diam. Kita saling menghargai saling menghormati posisi kemudian juga kapasitas kita kewajiban itu harus diserahkan ke pemprov,” kata dia.
Bahkan Suparman juga menuturkan jika ranah bonus dari Pemprov Sumsel itu sudah mengada-ngada. Menurut dia untuk membina atlet jangan terlalu berlebihan karena ini sudah ada tupoksinya ada aturannya.
“Kami bukan masalah tidak setuju atau setuju tapi kita ikuti aturan yang wajar dan normal saja,” tuturnya. (NT)

Editor : Herwan