Asosiasi Pekerja Pemulung DIY Distribusikan Pakaian Bekas Layak Pakai, Bantuan Jogkem Grup

Asosiasi Pekerja Pemulung DIY saat menerima pendistribusian pakaian bekas layak pakai. (Foto : APPD)
Asosiasi Pekerja Pemulung DIY saat menerima pendistribusian pakaian bekas layak pakai. (Foto : APPD)

HALOPOS.ID|YOGYAKARTA – Asosiasi Pekerja Pemulung Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerima bantuan sumbangan berupa pakaian bekas dari pengusaha sekaligus Dirut Jogkem Grup, DR (CAN) Arya Ariyanto, Kamis (23/1/2025).

“Dengan menyumbangkan baju bekas, kita ikut berperan dalam mengurangi limbah tekstil. Baju bekas yang masih dalam kondisi baik dapat digunakan kembali oleh orang lain, sehingga mengurangi kebutuhan akan produksi pakaian baru. Dengan demikian, kita turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan,” kata Arya yang juga berperan sebagai Pembina asosiasi tersebut saat dikonfirmasi.

Menurut Arya, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan menyumbangkan baju bekas. Pertama, kita memberikan bantuan kepada sesama manusia yang membutuhkan. Baju bekas yang disumbangkan dapat membantu mereka memiliki pakaian yang layak pakai, dan meningkatkan kenyamanan serta rasa percaya diri mereka.

“Baju bekas yang masih dalam kondisi baik dapat digunakan kembali oleh sesama kita di asosiasi pekerja pemulung, sehingga mengurangi kebutuhan akan produksi pakaian baru. Dengan demikian, kita turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.”

“Dengan menyumbangkan baju bekas, kita juga memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Mereka dapat melihat bahwa ada orang yang peduli dan siap membantu mereka. Hal ini dapat memberikan motivasi kepada mereka, untuk terus berusaha dan meraih harapannya,” ungkap Arya yang juga Akademisi Pariwisata itu.

Ketua Umum Asosiasi Pekerja Pemulung DIY, Susanti menyambut baik bantuan yang diberikan Jogkem Grup. Pihaknya mengucapkan terima kasih, atas bantuan berupa pakaian bekas tersebut.

“Program sosial ini adalah membantu rekan kita sesama pemulung yang berada di sekitar bantaran Kali Coe. Salah satu program yang sering dilakukan adalah pengumpulan baju bekas untuk didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan. Terima kasih atas dukungan dan bantuan atau partisipasi yang diberikan,” kata Susanti didampingi Bendahara, Suryani dan perwakilan pemulung.

Susanti menambahkan, pemberian bantuan itu sebagai bukti bahwa ada orang yang peduli dan siap membantu mereka.

“Hal ini dapat meningkatkan solidaritas dan kepedulian sosial di masyarakat sekitar kita,” tutup Susanti. (SN)

Penulis: SimonEditor: Herwanto