Alasan Tunggakan Gaji Pemain SFC Belum Dibayar

CEO PT Digi Sport Asia Alexander Rusli selaku pemilik 38 persen saham Sriwijaya FC (SFC)
CEO PT Digi Sport Asia Alexander Rusli selaku pemilik 38 persen saham Sriwijaya FC (SFC)

HALOPOS.ID|PALEMBANG – CEO PT Digi Sport Asia Alexander Rusli selaku pemilik 38 persen saham Sriwijaya FC (SFC) mengungkapkan alasan kenapa belum bisa membayarkan tunggakan gaji pemain. Alex menyebut, kondisi keuangan manajemen saat ini minus dari uang semula sebesar Rp4 miliar untuk mengurus Sriwijaya FC.

“Saya orang Palembang, cinta kepada SFC. Jadi saya urus saat ada dana Rp4 miliar,” jelas Alex, saat menggelar jumpa pers di Sekretariat Sriwijaya FC, Jumat (13/12/2024).

Alex bercerita pada awal mengurus Sriwijaya FC, ia yakin bisa mendapatkan bantuan dan sponsor. Namun seiring perjalanan waktu, harapan tersebut pupus.

“Saya juga berpikir kedepannya akan ada sponsor lain yang membantu tim. Biar aman saya masukan semua saudara-saudara untuk bantu urus, bukan KKN. Kenapa, agar mereka tidak usah lagi saya bayar atau gaji biar hemat. Ternyata sponsor ini gagal semua,” jelas dia.

Kondisi sponsor yang juga batal mendukung Sriwijaya FC juga, karena pengaruh klub tiba-tiba mengalami kendala pajak sebesar Rp3,7 miliar yang harus dibayarkan. Berangkat dari permasalahan tersebut, uang untuk mengelola Sriwijaya FC jadi habis.

Ia mengaku, setelah minim keuangan itu, pihaknya sudah mencari sponsor-sponsor namun nihil.

“Kita cari uang tidak dapat saat itu karena lagi Pilkada. Selanjutnya kita dapat sponsor tetapi baru bisa setelah awal bulan. Alasan mereka akhir tahun sudah tidak bisa,” jelas dia.

Kemudian, manajemen juga mencoba meminjam uang kesana-kemari. Namun kondisi diperburuk dengan isu miring yang diklaim disebarkan oleh pemain di media sosial.

“Saya sudah ucapkan yang baik-baik tentang SFC untuk bisa pinjam uang. Namun karena cerita buruk tentang SFC, salah satunya mogok, bertanding jadi batal,” kata Alex.

Alex juga terang-terangan mengenai sponsor Sriwijaya FC yang sangat minm. Saat ini, kata dia hanya dua sponsor yang mendukung Laskar Wong Kito yakni PT Pusri dan Essa.

“Pemain gak mau main, kita didenda Rp3 miliar. Balikin saja (manajemen) ke PT SOM. Tinggal kita pailit, kita tarik saja (bubarkan). Makanya saya datang kesini mau menjelaskan itu kepada media dan pemain. Kenapa kami tidak punya uang lagi,” jelasnya. (AD)