HALOPOS.ID|PALEMBANG – Walikota Palembang, Harnojoyo mengungkapkan alasan Pemerintah Kota Palembang tidak lagi memberikan Subsidi kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Palembang PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) yang mengelola Bus Rapid Transmusi (BRT).
Dikatakannya, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang mengelola Teman Bus Milik PT Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ) yang disubsidi oleh Kemnhub untuk melayani empat koridor teman bus.
“Untuk sementara ini operasional akan dihentikan dulu sampai benar-benar bergabung dengan TMPJ, waktunya belum tahu kapan,” katanya, Rabu (5/1/2022).
Lanjutnya, Keinginan Pemerintah Kota Palembang untuk merger ini telah disetujui Kemenhub dan Pihaknya akan menyerahkan empat koridor Trans Musi kepada Kemenhub.
“Karena saat ini masih dalam proses administrasi maka Trans Musi stop dulu. Karyawan yang dirumahkan saat ini nantinya akan diberdayakan lagi jika bergabung dan jadi Marger,” katanya.
Sejauh ini permintaan subsidi dari SP2J selalu dikabulkan Pemkot Palembang. Menurut Harnojoyo, subsidi ini merupakan kewajiban pihaknya. Makanya selalu dianggarkan dan subsidi diberikan.
“Jika tidak disubsidi ongkos yang harus dibayar penumpang Rp12.000, saat ini ongkos Rp5000 untuk umum,” katanya.
Harnojoyo mengklaim tidak merasa terbebani dengan subsidi ini karena ini bentuknya pelayanan. Namun, pihaknya juga tidak menampik jika menginginkan adanya profit/ keuntungan.
“Kalau ada profit lebih baik. Untuk anggaran Rp12 miliar itu tidak diberikan kepada Trans Musi ya jadi Silpa,” katanya.
Meskipun tidak ada Trans Musi, saat ini masih ada Teman Bus milik TMPJ yang beroperasi dengan rute Alang-alang Lebar – Dempo, Sako – Asrama Haji, Jakabaring – Plaju, Alang-alang Lebar – Talang Jambe.
“Teman Bus ini karena disubsidi Kemenhub maka masih gratis Sampai sekarang,” katanya. (ADR)
Editor : Hendra.