HALOPOS.ID|JAKARTA – Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.213 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (19/11). Mata uang Garuda menguat 7 poin atau 0,05 persen dari Rp14.220 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Di Asia, mayoritas mata uang asia melemah di hadapan dolar AS. Tercatat, peso Filipina melemah 0,08 persen, ringgit Malaysia melemah 0,02 persen, dan baht Thailand menguat 0,1 persen.
Kemudian, won Korea Selatan melemah 0,27 persen dari dolar AS, dolar Singapura melemah 0,1 persen, dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, yen Jepang melemah 0,03 persen. Sebaliknya, yuan China menguat 0,05 persen.
Begitu juga dengan mayoritas mata uang di negara maju yang terpantau melemah terhadap dolar AS. Rinciannya, euro Eropa melemah 0,1 persen, dolar Australia melemah 0,01 persen, dan poundsterling Inggris melemah 0,01 persen. Lalu, franc Swiss melemah 0,03 persen dan dolar Kanada menguat 0,02 persen.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah berpotensi kembali menguat hari ini. Pelaku pasar berekspektasi neraca berjalan Indonesia surplus pada kuartal III 2021.
“Rupiah mungkin bisa menguat hari ini terhadap dolar AS dengan potensi surplus neraca berjalan Indonesia kuartal III 2021 yang dirilis hari ini,” ungkap Ariston
Namun, Ariston menyatakan pelaku pasar juga masih khawatir dengan lonjakan inflasi di beberapa negara. Hal ini akan membuat rupiah sulit menguat tinggi.
“Potensi rupiah hari ini Rp14.180 per dolar AS sampai Rp14.250 per dolar AS,” jelas Ariston.