Hadapi Era Baru, SMKN 2 Palembang Siapkan Generasi

Kepala SMK Negeri 2 Palembang, H. Suparman, S.Pd., M.Si,
Kepala SMK Negeri 2 Palembang, H. Suparman, S.Pd., M.Si,

HALOPOS.ID|PALEMBANG — SMK Negeri 2 Palembang kembali menunjukkan langkah progresifnya dalam menghadapi era energi terbarukan.

Kepala SMK Negeri 2 Palembang, H. Suparman, S.Pd., M.Si, mengungkapkan bahwa Indonesia pada tahun 2045 diprediksi akan mengalami pergeseran besar dari penggunaan energi berbahan bakar fosil menuju energi terbarukan. Salah satunya adalah percepatan penggunaan kendaraan listrik. Karena itulah, SMK Negeri 2 mulai mengambil peran penting mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi era baru tersebut.

Menurut Suparman, penggunaan bahan bakar fosil perlahan akan ditinggalkan. Mesin berbahan bakar minyak yang selama ini menjadi andalan transportasi dinilai tidak lagi relevan dengan tren global. “Lama-kelamaan energi berbahan bakar akan mati. Maka kami merintis konversi dari motor berbahan bakar minyak ke motor listrik,” jelasnya.

Sebagai langkah konkret, SMK Negeri 2 Palembang akan meluncurkan tiga program unggulan berbasis kendaraan listrik. Pertama, Bengkel Konversi Motor Listrik yang akan melayani alih teknologi dari motor konvensional ke motor listrik. Kedua, Bengkel Servis Motor Listrik, sebagai pusat perawatan dan perbaikan. Ketiga, Training Center Motor Listrik, yang menjadi pusat pelatihan bagi siswa, guru, hingga teknisi dari berbagai daerah. “Untuk Sumatera Selatan, training center motor listrik baru ada di SMK Negeri 2,” ujar Suparman.

Program ini sekaligus menjadi jawaban atas minimnya tenaga teknis kendaraan listrik di Indonesia. Saat ini, hampir tidak ada kurikulum resmi maupun tenaga ahli yang siap menangani motor atau mobil listrik, bahkan di sejumlah dealer besar. Padahal, kendaraan listrik memiliki struktur yang jauh lebih sederhana dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak. “Motor konvensional memiliki sekitar 1.500 komponen. Sementara motor listrik hanya sekitar 12 komponen,” jelasnya.

Ke depan, Suparman berharap kompetensi guru SMK yang sudah dilatih nantinya dapat diadopsi oleh seluruh SMK di Sumsel, sehingga ekosistem pendidikan vokasi kendaraan listrik bisa terbentuk. Ia juga menekankan bahwa tanpa teknisi, masyarakat bisa kesulitan merawat motor listrik yang mulai beredar luas. “Jangan sampai motor listrik rusak lalu dibuang karena tidak ada teknisinya,” katanya.

Bahkan, SMK Negeri 2 Palembang telah menyiapkan kemampuan untuk menangani mobil listrik. Suparman mengungkapkan dirinya bersama sejumlah guru telah mengikuti pelatihan intensif di Jakarta untuk mendalami teknologi mobil listrik. “Kami sudah belajar. Jadi untuk mobil listrik, insyaallah kami siap,” tegasnya.

Dengan langkah besar ini, SMK Negeri 2 Palembang semakin mantap menjadi pionir pendidikan vokasi kendaraan listrik di Sumatera Selatan—bahkan berpotensi menjadi rujukan nasional. Generasi muda pun kini memiliki wadah lebih modern untuk mengembangkan kompetensi sesuai kebutuhan zaman

Penulis: Dino MartinEditor: Herwanto