PALEMBANG – Animo masyarakat Sumatera Selatan yang tinggi, hingga sempat menyebabkan proses vaksinasi membludak tidak dibarengi dengan ketersedian dosis vaksin. Pasalnya selama tujuh bulan pelaksanaan vaksin di Bumi Sriwijaya, pemenuhan vaksin baru mencapai 18,96 persen.
Dinas Kesehatan Sumsel merasa khawatir, pencapaian target herd imunnity (kekebalan komunal) tak akan terjadi di awal tahun 2022.
“Dari target 6,3 juta warga Sumsel yang akan divaksin capaiannya baru 1,173,332 yang sudah divaksin atau sudah 18,62 persen untuk dosis pertama,” ungkap Kadinkes Sumsel, Lesty Nurainy, Sabtu (28/8/2021).
Lesty menjelaskan, vaksinasi tahap kedua pihaknya baru mencapai 11,93 persen atau sekitar 751,841 orang yang telah divaksin. Sejauh ini baru vaksinasi nakes dan pelayan publik yang telah mencapai target 100 persen. Sedangkan untuk lansia masih menjadi kendala karena rendahnya serapan.
“Vaksinasi remaja yang sudah divaksin mencapai 26.035 orang atau baru 3,07 persen dari target 846.683 orang dan masyarakat rentan umum yang divaksin sudah 247,562 atau 5,66 persen dari target yang ada,” jelas dia.
Menurut Lesty, tingginya animo masyarakat untuk vaksin tidak sebanding dengan stok vaksin yang ada. Per minggu, vaksin yang diberikan pusat ke daerah hanya sekitar 100 ribu dosis.
Idealnya Sumsel menerima sekitar 1,4 juta dosis per bulan untuk target kekebalan komunal di awal 2022. Hal inilah yang dikejar oleh pemda agar semua yang ingin divaksin bisa terealisasi.
“Sumsel sudah berupaya meminta tambahan vaksin. Sejauh ini ada tiga jenis vaksin yang digunakan yakni, Sinovac, AstraZeneca dan Moderna,” jelas dia.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan jika, pihaknya dalam waktu dekat akan mengirim surat ke Satgas COVID-19 nasional perihal kebutuhan vaksin. Dirinya menjelaskan saat ini animo masyarakat terhadap vaksin sangat tinggi. Sehingga perlu ditambah jumlah vaksin untuk Sumsel.
“Saya minta percepatan vaksin itu dilakukan di Sumsel karena kita butuh alokasi yang perlu ditambah secara proposional. Kalau sudah vaksin di atas 50 persen baru boleh nanti mall pakai vaksin, kalau masih kecil jangan dulu,” kata dia.(RZ)