HALOPOS.ID|TANJUNG ENIM – Yayasan Mutiara dan Marjan Gelar Seminar SB3 bersama Ketua Muhammad Saman. S. Kom., MM. Dilaksanakan di Balai Serbaguna Tanjung Enim. Selasa (11/4/2023).
Acara tersebut dibuka oleh langsung oleh Ketua IGTK Kabupaten Muara Enim Ibu Titi Susanti, S.Pd., MM didampingi oleh Trainer SB3 Muhammad Toha dan Rahmi.
Muhammad Toha dalam presentasinya menyampaikan, ada delapan(8) penyebab selama ini anak sulit lama bisa Baca yaitu,
1. Menghafal huruf.
2. Mengeja.
3. Melompat.
4. Calistung.
5. Klasikal.
6. Bergambar.
7. Saling Lepas.
8. Banyak Media.
Muhammad Toha mengatakan, contoh kata yang menyebabkan kesulitan adalah menggunakan banyak Media seperti kartu, vidio dan papan tulis, sementara jika menggunakan papan tulis ada dua yang menyulitkannya pertama tidak semua guru atau wali murid tulisannya bagus atau dapat dimengerti oleh orang dewasa, apalagi anak-anak yang baru belajar baca, kedua tidak semua usia papan tulis masih muda, ada papan tulis yang usianya belasan tahun banyak coretan-coretan atau garis-garisnya yang membekas atau tidak bisa dihapus,” bebernya.
Nah diatas papan tulis tersebut jika ditulis huruf, suku kata atau kalimat tentu akan membingungkan anak-anak yang masih pemula dalam belajar membaca.
Lanjut Muhammad Toha menjelaskan, yang menyebabakan anak-anak sulit dan lama dalam belajar membaca. Banyak yang menyalahkan anak-anak sebagai faktor penyebab utamanya, misal karena anak menolak, anak tidak fokus, karena anak pelupa atau karena anak suka bermain.
“Padahal faktor penyebab utamanya bukan anak-anak, melain karena sulitnya metode yang diajarkan. Sulitnya metode itu adalah ibarat anak usia dini dikasih nasi goreng yang panas, pedas dan keras tentu anak-anak akan menolak makanan yang tidak sesuai dengan usia dan seleranya tersebut,” paparnya.
Jika ingin agar anak-anak mudah, cepat dan menyenangkan dalam belajar maka metode mengajar bacanya adalah, Tidak Menghafal Huruf,Tidak Mengeja, Tidak Melompat, Tidak Calistung, Tidak Klasikal, Tidak Bergambar,Tidak Saling Lepas dan Tidak Banyak Media,” tutup Muhammad Toha.
Ditempat yang sama Dalam sambutannya Ketua IGTKI Kabupaten Muara Enim Titi Susanti. S.Pd., MM mengatakan, pelatihan metode membaca cepat “Satu Bulan Bisa Baca (SB3)” merupakan terobosan atau salah satu kegiatan yang meningkatkan minat baca anak-anak kedepan, kemampuan membaca peserta didik tidak terlepas dari peran pendidik, dengan kegiatan ini diharapkan para guru memiliki bekal metode yang tepat untuk mendidik dan mengajar peserta didik agar pandai membaca dengan cara yang mudah tersebut.
” Untuk meningkatkan minat baca mesti dipersiapkan dari awal mulai dari metode yang mudah dan yang paling terpenting adalah guru bisa membimbing anak-anak didik dengan cara yang mudah dan sesuai masa tumbuh kembang anak-anak,” jelasnya.
Di akhir sambutannya Titi Susanti mengucapkan, terima kasih kepada guru- guru yang antusias hadir meski sedang berpuasa Ramadhan,”ujarnya.
Lebih lanjut Ketua Yayasan Mutiara dan Marjan Muhammad Saman berharap, semoga kedepan cara guru mengajar akan lebih baik dan lebih menyenangkan lagi dan cepat diterima oleh anak, kami juga berterima kasih kepada IGTKI yang mensuport kegiatan seminar SB3 ini untuk mempermudah anak-anak dalam belajar membaca,”harapnya.
Sementara itu salah seorang peserta seminar juga menyampaikan kesannya setelah mengikuti seminar nasional SB3 tersebut.
“Seminar SB3 ini sangat baik, karena masih ada diantara kita sebagai guru terkadang memaksa mengajarkan metode yang siswa itu sendiri belum mampu untuk mempelajarinya,” ungkapnya.
“Setelah kita mengikuti seminar ini, kita dapat mengetahui bagaimana cara mengajarkan anak-anak membaca mulai dari hal yang lebih mudah diterima oleh anak-anak,” tandasnya.