HALOPOS.ID|PALEMBANG – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan sepanjang tahun ini mencapai 98 kejadian di 11 kabupaten/kota. Wilayah Ogan Ilir masuk zona merah karena lebih dari 30 kali kejadian. Data itu bersumber dari BPBD Sumsel.
“Sepanjang 1 Januari-26 Juli 2025, kejadian karhutla di Sumsel sudah mencapai 98 kali. Ada 11 daerah di Sumsel terjadi karhutla,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Senin (28/7/2025).
Dari total 98 kejadian karhutla paling banyak terjadi di Ogan Ilir dengan 56 kali terjadi. Kecamatan Indralaya Utara menjadi daerah terbanyak karhutla dengan 28 kejadian. Kemudian Pemulutan 8 kejadian, Pemulutan Barat dan Payaraman 5 kejadian, Tanjung Batu 3 kejadian, Indralaya dan Rambang Kuang 2 kejadian.
Kemudian di Muara Kuang, Rantau Alai, dan Tanjung Raja 1 kejadian. Wilayah Ogan Ilir dalam data itu disebut masuk kategori zona merah. Sementara wilayah lain kategori kuning.
Selanjutnya di OKI terdata 9 kejadian karhutla. Wilayah Kecamatan Tulung Selapan paling banyak terjadi karhutla dengan 4 kejadian. Berikutnya adalah Cengal, Jungkal, Pampangan, Pangkalan Lampam, dan Jejawi hanya 1 kejadian.
Di Muba juga terdata 9 kejadian karhutla dengan sebaran di Sekayu, Bayung Lencir, Lais, dan Sungai Keruh. Berikutnya di Muara Enim 7 kejadian dengan sebaran di Lembak, Kelekar, Gelumbang, dan Sungai Rotan. Banyuasin 6 kejadian yang terjadi di wilayah Rantau Bayur dan Rambutan.
Berikutnya, di PALI 5 kejadian dengan sebaran di Abab, Penukal Utara, Talang Ubi, dan Tanah Abang. Di Prabumulih 2 kejadian dengan sebaran di Cambai dan Prabumulih Barat. Sementara Mura, Empat Lawang, Lahat, dan Palembang hanya 1 kejadian.
“Untuk luasan karhutla, sementara ini masih menunggu data dari Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan,” ungkapnya. (YT)