PALEMBANG – Menipisnya stock vaksin di Sumatera Selatan membuat Gubernur Herman Deru kesal dengan pemerintah pusat, pasalnya angka kematian Covid 19 di Sumatera Selatan 85 persen belum di vaksinasi.
Dikatakan Deru, kematian akibat covid 19 di Sumsel disebabkan kurangnya dosis vaksin yang diberikan pemerintah pusat yang tidak sebanding dengan jumlah masyarakat yang ingin vaksinasi. Dan 85 persen masyarakat yang meninggal tersebut, belum mendapat vaksinasi.
“Kita semua tahu, ada 85 persen mereka yang meninggal akibat COVID-19 itu belum divaksin,” kata Deru, Minggu (25/7/2021).
Dirinya, menyayangkan disaat pemerintah provinsi tengah menggencarkan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat justru tidak diimbangi dengan stock vaksin yang dikirim pemerintah pusat.
Dirinya, menyayangkan disaat pemerintah provinsi tengah menggencarkan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat justru tidak diimbangi dengan stock vaksin yang dikirim pemerintah pusat.
“Antusias masyarakat untuk vaksin sangat tinggi, makanya saya minta cepat kepada pemerintah pusat agar cepat merealisasikan stok vaksin untuk wilayah Sumsel,” pungkasnya
Dikatakannya, akibat stock vaksin yang menipis membuat fasilitas kesehatan di Sumsel yang menghentikan sementara suntik vaksinasi anti COVID-19.
“Saya ngotot minta dialokasikan vaksin yang maksimal ke pusat, agar stok vaksinasi di Sumsel ini dapat ditambah,” harapnya.
Deru menjelaskan, kebutuhan vaksin di Sumsel tercatat sebanyak 13 juta dosis. Sedangkan di Sumsel sendiri per harinya bisa mencapai 100 ribu dosis vaksin. Namun Sumsel selama ini hanya mendapat alokasi vaksin sekitar 360 ribu dosis per bulan.
“Kebutuhan kita di Sumsel ini besar, kapan mau selesainya vaksinasi kalau stoknya saja kita kurang, bahkan belum dapat,” bebernya.