PALEMBANG – Gaji tak dibayar hampir dua tahun, puluhan buruh dari salah satu perusahaan di OKI melakukan aksi demo dan mogok makan di kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel).
Berbagai tulisan dipandu terpampang seperti “Pak Gubernur Tolong Kami…” kemudian “Mogok Makan Bukti Kami Cinta Anak Istri” dan ada juga “Pak Kapolda Tolong Tegakan Hukum Ketenagakerjaan”.
Dalam aksinya, mereka meminta agar Gubernur Sumsel Herman Deru segera mengatasi permasalahan yang sedang mereka hadapi dengan pihak perusahaan.
Sejak tahun 2020 hingga 2021 yang gaji dan THR-nya belum dibayar.
Dikarenakan Gubernur Sumsel Herman Deru sedang bertugas keluar daerah maka masa ditemui oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sumsel Rosidin Hasan dan juga Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumsel Koimudin.
Salah satu masa, Wendi yang merupakan buruh maju kedepan sambil tersedu-sedu mengatakan, bahwa sudah lama ingin ketemu Gubernur.
“Kami ingin ketemu Gubernur nian. Kami sudah lama menderita. Kamu dak terasa (belum merasakannya),” kata Wendi sambil menangis, Rabu (26/10/2021).
Sementara itu Koimudin mengatakan, bahwa permasalahan itu saat ini masih dalam berproses. Memang tidak serta merta selesai karena ada tahapannya.
Nanti di tanggal 3 November 2021 akan diadakan pertemuan dengan pihak perusahaan.
“Kita tidak memangil manajemennya lagi, melainkan langsung owner atau pimpinan nya. Ini Menujukan Pemprov memperhatikan masyarakat. Terlebih setelah ditotalkan Rp 9 miliar yang harus dibayarkan perusahaan kepada buruh,” katanya
Menurutnya, saat ini tinggal menunggu niat baik dari perusahaan untuk membayar gaji buruh tersebut. Namun kalau sampai tidak dibayarkan maka rananya bisa ke pidana.
Sedangkan Rosidin Hasan mengatakan, Pemprov Sumsel sudah berkoordinasi bersama Disnaker Provinsi Sumsel mengenai tindak lanjut permasalahan buruh dan PT GCG.
“Sudah kami lakukan upaya untuk menyelesaikan masalah ini. Pada semua buruh untuk dapat bersabar menunggu sampai terselesaikannya masalah tersebut,” katanya.
Menurutnya saat ini Gubernur sedang ada kunjungan di Kabupaten OI dan Empat Lawang. Untuk itu diharapkan nantinya perwakilannya saja yang menunggu.
Kendati begitu, puluhan buruh tersebut tetap bersikeras ingin langsung bertemu dengan Gubernur Sumsel Herman Deru dan ingin menyampaikan apa yang selama ini mereka keluhkan.
Sedangkan Koordinator Aksi Andreas mengatakan, lebih dari 100 buruh yang bekerja tidak dibayarkan upahnya selama bekerja sudah hampir dua tahun.
Dia menjelaskan, para buruh tidak dibayarkan gaji dari September hingga Desember 2020 dan dari Januari hingga Oktober 2021 ini. Alasan, tidak membayarkan karena sedang kesulitan keuangan.
Sejak tahun 2020 pekerja buruh ini sudah pernah mengadu kepada Bupati OKI, Disnaker Provinsi Sumsel, namun semua itu tidak mendapatkan hasil penyelesaian yang jelas.
Bahkan, mereka telah mengadukan perkara ini sampai ke Ditreskrimum Polda Sumsel. (RZ)